Khabib Kenang Kerusuhan Usai Kalahkan McGregor: Ditelepon Putin dan Dijaga 300 Polisi

- Sabtu, 5 Februari 2022 | 14:30 WIB
Khabib Nurmagomedov vs Conor McGregor. (REUTERS/Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports)
Khabib Nurmagomedov vs Conor McGregor. (REUTERS/Stephen R. Sylvanie-USA TODAY Sports)

Khabib Nurmagomedov baru-baru ini mengenang pertarungannya dengan Conor McGregor pada 2018 lalu yang berakhir ricuh. Ia mengaku sampai dijaga 300 polisi setelah laga.

Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor dipertemukan di kelas ringan UFC 229 pada 6 Oktober 2018 silam di T-Mobile Arena, Paradise, Nevada.

Sebelum laga digelar, hubungan kedua petarung ini memang memanas. Tak jarang keduanya melakukan psywar baik ketika konferensi pers maupun di media sosial.

Baca Juga: Soal Sanksi WADA Dicabut, DPR: Jadi Pelajaran agar Lebih Hati-hati

Dalam duel itu, Khabib berhasil mengalahkan McGregor. Namun, Khabib yang masih emosi tiba-tiba melompat keluar oktagon dan menyerang petarung MMA, Dillon Danis.

Sontak saja suasana di arena rusuh tak terkendali. Atas kerusuhan itu, Khabib dan Danis didenda dan hukuman dari Komisi Olahraga setempat.

Baru-baru ini, Khabib menceritakan apa yang terjadi setelah kerusuhan itu. Ia langsung ditelepon Presiden Rusia, Vladimir Putin. Tak cuma itu, ia juga dijaga 300 personel polisi.

"Saya masih ingat kala itu saya berada di ruang ganti. Yang terjadi adalah polisi datang dan mengamankan kami di ruang ganti," ucapnya.

"Ada sekitar 300 polisi yang datang. Telepon saya mati dan saya ingat telepon milik Islam Makhachev menyala."

"Mereka menelepon ayah (Abdulmanap Nurmagomedov), ayah bicara dengan Islam, dan Islam memberikan telepon kepada saya. Ayah bilang bahwa Putin ingin menelepon saya. Saya terkejut, sungguh terkejut," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X