Candra Wijaya Ungkap Kronologis Meninggalnya Markis Kido saat Bermain Bulutangkis

- Selasa, 15 Juni 2021 | 09:07 WIB
Markis Kido legenda bulutangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 (Instagram @markis_kido11).
Markis Kido legenda bulutangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 (Instagram @markis_kido11).

Kabar duka menyelimuti dunia bulutangkis Indonesia. Salah satu putra terbaik bulutangkis Tanah Air yakni Markis Kido, meninggal dunia hari Senin (14/6/2021) malam. Mantan pebulutangkis ganda putra Indonesia, Candra Wijaya, menjelaskan kronologis meninggalnya Kido saat bermain bulutangkis.

Kido yang akrab disapa Uda ini berpulang saat sedang bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang. Menurut Candra Wijaya, yang hadir di arena, Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim. Saat itu sekitar jam 18.30 WIB.

"Saya duduk di pinggir lapangan melihat Kido terjatuh. Dan saya lari menolong. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok ," tutur Candra, yang kemudian membawa Kido ke RS Omni di Alam Sutra, Tangerang.

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyampaikan duka yang mendalam dan rasa kehilangan yang besar atas musibah ini.

Baca Juga: Profil Markis Kido, Legenda Bulu Tangkis Peraih Emas Olimpiade yang Awalnya Atlet Renang

"Hari ini keluarga besar bulutangkis Indonesia sangat berduka dengan berpulangnya Markis Kido, pahlawan bulutangkis yang telah berulang kali mengharumkan nama Merah Putih di panggung bulutangkis dunia," ucap Agung Firman Sampurna, Ketua Umum PP PBSI.

"Meninggalnya Kido merupakan sebuah kehilangan besar bagi dunia bulutangkis Indonesia yang tengah menghadapi Olimpiade Tokyo. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan," sambung Agung.

Markis Kido layak disebut legenda bulutangkis dengan segala prestasi yang ia sudah torehkan untuk Merah-Putih. Oleh karenanya, PBSI berharap suri tauladan pria kelahiran 11 Agustus 1984 itu menjadi inspirasi para penerusnya.

"Dengan prestasi besar seperti juara dunia 2007 di Kuala Lumpur, medali emas Olimpiade Beijing 2008, dan emas Asian Games 2010 Guangzhou bersama Hendra Setiawan, nama Kido begitu harum di pentas dunia. Kami keluarga besar bulutangkis Indonesia dan PBSI ikut berduka cita dan merasa kehilangan besar dengan berpulangnya Markis Kido," tutur Agung.

"Semoga suri teladan, semangat juang, prestasi besar, dan etos kerja yang telah ditunjukkan Markis Kido selama ini, bisa menginspirasi para pemain-pemain bulutangkis Indonesia untuk mengikuti jejak almarhum," pesannya.

Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri. Jenazah langsung disemayamkan di rumah duka Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X