Leani Ratri Oktila, Kecelakaan hingga Jadi Atlet Indonesia Paling Sukses di Paralimpiade

- Senin, 6 September 2021 | 15:05 WIB
Atlet Paralimpiade Indonesia, Leani Ratri Oktila (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Atlet Paralimpiade Indonesia, Leani Ratri Oktila (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Leani Ratri Oktila berpikir bahwa karier bulu tangkisnya berakhir setelah kecelakaan sepeda motor pada tahun 2011, sekarang sepuluh tahun kemudian dia adalah atlet Indonesia paling sukses di Olimpiade atau Paralimpiade.

Leani membawa pulang dua emas dan satu perak dari debut para bulutangkis di Tokyo 2020. Emas diraih Leani dari sektor ganda putri SL3-SU5 bersama Sadiyah Khalimatus dan di ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.

Baca Juga: Raih Dua Emas dan Satu Perak di Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Akui Belum Puas

Ratri Oktila juga meraih triple crown ketika dia juga mencapai final SL4 tunggal putri, tetapi medali emas masih belum berhasil diraih karena Cheng Hefang dari China mengklaim kemenangan di final dalam dua set.

Terlepas dari satu-satunya kekalahannya di Paralimpiade, tiga medali di tiga kategori yang diikutinya merupakan hasil yang spektakuler dan Leani Ratri Oktila pulang sebagai pahlawan Indonesoa.

“Ini Paralimpiade dan pertama kali saya bertanding di Paralimpiade,” katanya kepada Olympics.com di Tokyo, “Saya selalu mengatakan bahwa saya ingin menunjukkan penampilan terbaik saya untuk Indonesia dan memberikan segalanya untuk orang Indonesia," ujar Leani seperti dilansir dari Olympics.com.

"Saya sebenarnya merasa termotivasi oleh orang Indonesia untuk tampil di Asian Games," katanya. "Saya merasa senang dan bangga mewakili Indonesia di [kompetisi] bulu tangkis Para pertama."

20 tahun ketika kecelakaan sepeda motor terjadi dan merusak kaki kiri Leani. Kaki kirinya menjadi tujuh sentimeter lebih pendek dari yang lain dan berhenti bermain bulutangkis.

Leani Ratri Oktila mengira karirnya sudah berakhir, tetapi didorong oleh keluarganya dan terinspirasi oleh menonton Paralimpiade lain dia mengambil raket lagi.

“Ada orang yang berjuang lebih keras, jadi saya pikir saya bisa bermain lagi dan berjuang lebih keras,” beber Leani.

Sekarang pemain berusia 30 tahun itu meraih hasilnya. Ia menyumbang dua medali emas Paralimpiade yang tak ternilai dan satu perak. Ia juga meraih predikat mengesankan yang mencakup tiga gelar juara dunia dan beberapa medali di ASEAN dan Asian Para Games.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X