Gagal Penalti dan Jadi Sasaran Rasisme, Jadon Sancho Akhirnya Buka Suara

- Kamis, 15 Juli 2021 | 10:15 WIB
Jadon Sancho. (photo/REUTERS/LAURENCE GRIFFITHS)
Jadon Sancho. (photo/REUTERS/LAURENCE GRIFFITHS)

Jadon Sancho akhirnya buka suara di media sosial tentang rasisme yang ditujukan padanya dan 2 rekan setimnya di Inggris akibat kegagalan mereka mengeksekusi penalti yang berujung kekalahan di final EURO 2020, Senin (12/7/2021).

Sancho, Marcus Rashford, dan Bukayo Saka sama-sama gagal mencetak gol dalam adu penalti di Wembley.

Kiper Italia Gianluigi Donnarumma menyelamatkan tendangan penalti Sancho saat ia menempati posisi keempat sebagai penendang Three Lions.

Pelatih Gareth Southgate memasukkan pemain berusia 21 tahun itu sebagai pemain pengganti di akhir waktu sampai babak extra time sehingga dia bisa maju mengambil penalti tapi usahanya tak berbuah gol.

Setelah beberapa hari pasca kegagalan mereka Sancho bungkam, akhirnya pemain sayap itu membuat pernyataan panjang lebar.

"Saya punya beberapa hari untuk merenungkan final hari Minggu dan masih merasakan campuran emosi. Saya ingin meminta maaf kepada semua rekan tim saya, staf pelatih, dan sebagian besar dari semua penggemar yang saya kecewakan," tulis calon pemain Manchester United itu di Instagram, Rabu (14/7/2021).

"Sejauh ini, ini adalah perasaan terburuk yang pernah saya rasakan dalam karier saya. Sulit untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya dengan kata-kata, tetapi ada begitu banyak hal positif yang dapat diambil dari turnamen ini meskipun kekalahan itu akan menyakitkan untuk waktu yang lama."

"Pikiran pertama saya sebelum pergi ke pertandingan sepak bola adalah selalu “Bagaimana saya bisa membantu tim saya?, bagaimana saya akan membantu? bagaimana saya akan mencetak gol? bagaimana saya akan menciptakan peluang? Dan itulah yang ingin saya lakukan dengan penalti itu, bantu tim."

"Saya siap dan percaya diri untuk menerimanya, ini adalah momen yang Anda impikan sebagai seorang anak, itu sebabnya saya bermain sepak bola. Ini adalah situasi tertekan yang Anda inginkan sebagai pesepakbola. Saya telah mencetak penalti sebelumnya di level klub, saya telah melatihnya berkali-kali untuk klub dan negara jadi saya memilih tendangan sudut saya tetapi itu tidak dimaksudkan untuk kali ini."

"Kami semua memiliki ambisi dan tujuan yang sama. Kami ingin membawa pulang piala."

"Ini adalah salah satu kamp paling menyenangkan yang pernah saya ikuti dalam karir saya sejauh ini, kebersamaan tim tidak tertandingi, keluarga yang nyata di dalam dan di luar lapangan."

"Saya tidak akan berpura-pura bahwa saya tidak melihat pelecehan rasial yang saya dan saudara-saudara saya Marcus dan Bukayo terima setelah pertandingan, tetapi sayangnya itu bukan hal baru."

"Sebagai masyarakat kita perlu berbuat lebih baik, dan meminta pertanggungjawaban orang-orang ini."

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X