Antisipasi Demensia, Pertandingan Sepak Bola Tanpa Sundulan Digelar Akhir September Ini

- Jumat, 17 September 2021 | 14:16 WIB
Ilustrasi menyundul di sepak bola. (REUTERS/John E. Sokolowski)
Ilustrasi menyundul di sepak bola. (REUTERS/John E. Sokolowski)

Pertandingan pertama sepak bola dengan larangan sundulan akan berlangsung akhir bulan ini di mana sejumlah mantan pemain profesional akan tampil.

Sebelumnya, sundulan telah dikaitkan dengan demensia sehingga klub-klub Liga Premier telah mengambil langkah untuk membatasi jumlah sundulan per pekan dalam sesi pelatihan.

Laga akan berlangsung di Brewery Field non-liga Spennymoor Town pada 26 September 2021. Babak pertama akan mengizinkan sundulan di dalam kotak penalti, tetapi dilarang di babak kedua.

Head for Change dan Solan Connor Fawcett Family Cancer Trust telah mengorganisir permainan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah demensia.

“Banyak percakapan di kalangan sepak bola berpusat pada membuat permainan lebih aman," kata Dr Judith Gates, ketua dan salah satu pendiri Head for Change kepada Daily Mail.

“Liga Premier dan badan pengatur lainnya telah memperkenalkan panduan yang membatasi sundulan kekuatan tinggi dalam pelatihan."

"Para pemain, pelatih, klub, dan penggemar bertanya, 'Apa artinya ini bagi permainan yang indah?'"

Baca Juga: Belanja di Supermarket yang Sama, Pria Ini Tak Sangka Jumpa Kante: Ramah Banget Waktu Foto

"Di semua level permainan, pemain dan pelatih telah meminta untuk bereksperimen. Menanggapi pertanyaan ini, Kepala Perubahan setuju bahwa permainan amal di Spennymoor Town akan menggambarkan beberapa masalah ini."

"Kami berharap eksperimen ini akan melanjutkan diskusi dan baik pemain maupun pendukung akan memiliki banyak ide untuk dibagikan sebagai hasil dari keterlibatan."

Pertandingan itu digelar setelah Dr Willie Stewart dari University of Glasgow merilis temuannya usai melakukan penelitian ekstensif tentang demensia.

Dr Stewart dan timnya, mengklaim telah menemukan mata rantai yang hilang antara sepak bola dan demensia.

Temuan mereka menyatakan bahwa pemain bertahan yang paling banyak menyundul bola, paling berisiko terkena demensia, tetapi penjaga gawang yang jarang menyundul bola, tidak memiliki risiko lebih tinggi daripada masyarakat umum.

Mereka juga mengatakan bahwa pemain yang memperpanjang karir sepak bolanya lebih berisiko daripada yang pensiun dini.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X