Badan sepak bola Eropa (UEFA) menuntut Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) atas 4 pelanggaran setelah kerusuhan final EURO 2020 di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021).
Sebelum kick off pertandingan, ratusan suporter tanpa tiket menyerbu Wembley sehingga menyebabkan kekacauan dan terlibat perkelahian setelahnya.
Kemudian, sejumlah besar pendukung The Three Lions juga mencemooh lagu kebangsaan Italia saat dikumandangkan hingga menyalakan kembang api.
Padahal pekan lalu, FA juga telah dikenakan denda 26.000 ribu pounds oleh UEFA menyusul gangguan di laga semifinal Inggris kontra Denmark.
Kini, UEFA telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan disipliner terpisah sedang dilakukan menyusul kekerasan antara pendukung Inggris di Wembley.
"Proses disiplin telah dibuka setelah pertandingan final UEFA EURO 2020 antara tim nasional Italia dan Inggris (1-1, Italia menang 3-2 melalui adu penalti), dimainkan pada 11 Juli di Stadion Wembley, London," bunyi pernyataan UEFA, Selasa (13/7/2021).
"Kasus ini akan ditangani oleh Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA (CEDB) pada waktunya."
"Secara terpisah, dan sesuai dengan Pasal 31(4) DR, Inspektur Etika dan Disiplin UEFA telah ditunjuk untuk melakukan penyelidikan disipliner terhadap peristiwa yang melibatkan pendukung yang terjadi di dalam dan di sekitar stadion."
Adapun 4 tuntutan terhadap Asosiasi Sepak Bola Inggris adalah sebagai berikut:
1. Invasi lapangan permainan oleh pendukung Inggris– Pasal 16(2)(a) Peraturan Disiplin UEFA (DR)
2. Pelemparan benda oleh pendukung Inggris – Pasal 16(2)(b) DR
3. Gangguan yang disebabkan oleh pendukung Inggris selama lagu kebangsaan tim lawan berkumandang – Pasal 16(2)(g) DR
4. Penyalaan kembang api oleh pendukung Inggris– Pasal 16(2)(c) DR
Belum jelas secara pasti hukuman apa yang akan dihadapi Inggris, tetapi kemungkinan besar mereka akan dikenakan denda.
