Ada anggapan yang mengatakan bahwa Maurizio Sarri merupakan salah satu pelatih gagal di Italia. Anggapan tersebut ternyata sangat mengganggunya dan ia pun langsung meresponsnya dengan dongkol.
Memasuki musim panas 2019, Sarri didapuk menjadi pelatih Juventus setelah beruntun membawa Chelsea menjuarai kompetisi kasta kedua Liga Europa. Selama karier kepelatihannya, hanya itu trofi setingkat Eropa yang pernah diraih Sarri.
Tak boleh dilupakan juga, Sarri pernah meraih momen terbaiknya ketika bekerja di Italia. Saat bersama Napoli, Sarri selalu hampir saja meraih trofi. Tapi hal itu dianggap gagal, karena tak benar-benar meraihnya.
Jelang laga Juventus kontra Napoli di final Coppa Italia, Sarri merespons tanggapan yang mengatakan dirinya sebagai pelatih yang gagal. Dia merasa kesal, meski tidak meraih trofi, tapi setidaknya dia mampu membawa klub-klub yang diasuhnya mendapat promosi kasta liga tertinggi.
"Saya merasa terganggu ketika mereka berkata: 'Di Italia, dia tidak pernah meraih apa pun'," ujar Sarri kepada Goal. "Saya meraih delapan promosi dari satu divisi ke divisi berikutnya, dan saya meraih semuanya di lapangan."
"Mungkin itu hal kecil jika dibandingkan dengan trofi Liga Champions atau Scudetto, tapi itu jelas tidak mudah."
