Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, memberikan pujian kepada Juventus yang berhasil mencapai kesepakatan dengan pemain soal pemotongan gaji. Menurut Gravina Juventus & pemainnya bisa dijadikan panutan.
Italia saat ini sedang berkutat melawan virus Corona yang semakin merajalela. Menurut catatan, jumlah korban jiwa di Italia saat ini lebih dari 10 ribu orang. Wabah virus Corona ini sudah mengganggu berbagai macam aktivitas di Italia.
Salah satu yang terkena imbas virus Corona adalah kompetisi sepak bola di Italia. Serie A terpaksa dihentikan sejak awal Maret hingga waktu yang tak ditentukan.
Penangguhan liga tentu membuat klub peserta kehilangan pendapatan, salah satunya Juventus. Keuangan mereka terancam akibat tak adanya pertandingan, sehingga memutuskan melakukan pemotongan gaji terhadap pemain dan staf. Beruntung, semua pemain dan staf sepakat dengan usulan pemotongan gaji itu.
Langkah Juventus ini membuat bangga Gravina. Menurutnya Juventus bisa jadi panutan untuk klub-klub lain agar bisa melewati krisis ekonomi akibat virus corona COVID-19.
"Kesepakatan yang dicapai oleh Juventus adalah contoh untuk seluruh sistem. Saya berterima kasih kepada Giorgio Chiellini, rekan satu timnya dan Maurizio Sarri karena mengutamakan kepentingan umum saat berbicara dengan klub," tutur Gravina kepada ANSA.
"Persatuan dan solidaritas di dunia sepak bola merupakan respons hebat pertama terhadap keadaan darurat yang kita alami, dan itu berisiko menjadi lebih serius jika kita tidak melanjutkan bermain segera," lanjut Gravina.
"Hanya melalui kontribusi semua protagonis, masing-masing dari mereka memainkan peran mereka, kita akan membuat sepak bola lebih kuat."
