RA Kartini dianggap sebagai salah satu tokoh pergerakan yang mendorong kesetaraan atau emansipasi pada wanita. Berkat perjuangannya pula hingga kini di era milenial, wanita tak lagi dipandang sebelah mata dan mampu menjelma menjadi sosok pemimpin.
Hari ini, 21 April diperingati secara luas di Indonesia sebagai hari Kartini karena tepat pada 21 April 1879 Kartini lahir dan terus dikenang sebagai pelopor pergerakan wanita di Tanah Air. Jejak Kartini di masa lalu, kini juga diikuti oleh tiga orang wanita hebat Indonesia ini meski dengan esensi yang berbeda.
Mereka mampu tampil sebagai idola serta memberikan inspirasi untuk perempuan muda Indonesia lainnya untuk tak takut meraih cita-cita setinggi langit. Berikut Indozone sajikan tiga sosok perempuan inspiratif yang pantas diberi predikat Kartinii Milenial.
Baca Juga: Maudy Ayunda Dapat Pesan Manis dari Sosok Misterius, Netizen: Redoxon Marketing!
1. Ratu Tisha
Nama Ratu Tisha dikenal berkat kiprahnya sebagai Sekjen PSSI sebelum akhirnya mundur pada 2020. Berpengalaman mengurusi sepak bola Indonesia, Tisha akhirnya memilih mundur dari jabatannya sebagai sekjen pada 2020 silam.
Tisha menyelesaikan pendidikannya dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2008 silam. Wanita 35 tahun itu pernah mengikuti program FIFA Master dan lulus dalam waktu 1,5 tahun dan berhak menyandang gelar Master of Art.
Meski kini tak lagi menjadi Sekjen PSSI, Ratu Tisha, tetap membuktikan dirinya merupakan sosok leader yang menjadi inspirasi banyak orang. Tisha kini menempati jabatan sebagai Komisaris Independen di PT Electronic City Indonesia Tbk, salah satu perusahaan ritel elektronik terbesar di Indonesia.
2. Amanda Cole
Ide kretaif Amanda susanti Cole untuk menjual sayur dan buah segar langsung dari petani kepada konsumen mengantarkan dirinya masuk dalam daftar Forbes Under 30. Wanita kelahiran jakarta 22 Juni 1990 itu merupakan CEO dan Founder e-commerce Sayur Box hingga kini memiliki 50.000 lebih pelanggan dan 1000 pengiriman sayur dan buah dalam sehari.
Selepas lulus dari pendidikannya di Universitas Manchester di Inggris, Amanda Cole merintis jalannya untuk membentuk Sayur Box. Berawal dari mendengarkan curhat seorang petani yang hanya mendapatkan harga rendah kala menjual hasil panen singkongnya ke tengkulak, Amanda mencoba mencari jalan keluar.
Untuk membantu petani Amana bekerja keras meluncurkan Sayur Box hingga muncul di platform media sosial Instagram (yang kini memiliki sebanyak 403.000 followers). Ketika permintaan terus meningkat, Amanda beralih ke situs web, hingga pada akhirnya aplikasi.
