Artis sekaligus politisi Angelina Sondakh, disebut trauma berbicara politik. Ini lantaran kiprahnya di dunia politik membuat mantan Putri Indonesia 2001 itu harus mendekam di penjara selama 10 tahun.
Hal ini diungkapkan pengacara Angelina Sondakh, Krisna Murti. Menurutnya, menjelang bebas pada April 2022, dirinya sempat menanyakan sejumlah hal kepada perempuan yang kerap disapa Angie tersebut.
"Kan saya pancing, 'Gimana sih cerita politik?' Dipatahkan, dia bilang 'Gue enggak mau lagi tentang politik. Gue alergi, gue trauma," kata Krisna Murti menirukan ucapan Angelina Sondakh.
Menurutnya, Angelina Sondakh ingin fokus pada keluarganya setelah kembali menghirup udara bebas. Apalagi sang anak, Keanu Massaid, harus hidup dengan kakek dan neneknya setelah Angelina Sondakh digiring ke balik jeruji besi. Ayahnya, Adjie Massaid, meninggal dunia akibat serangan jantung pada 5 Februari 2011.
"Saya tanya, 'Lalu profesi apa ke depan?' 'Dalam waktu dekat, gue akan lebih banyak pendekatan ke Keanu, Oma, dan Opa. Kemarin gue enggak bisa dekat dengan mereka," kata Krisna Murti.
Krisna pun mengatakan, perempuan bernama lengkap Angelina Patricia Pinkan Sondakh berencana untuk mengunjungi makam suaminya setelah bebas.
"Dia akan mengunjungi makam Mas Adjie. Artinya ingin lebih dekat dengan Keanu, Oma, dan Opa. Keanu ketika ditinggal Mbak Angie umur masih berapa tahun," kata Krishna Murti.
Angelina Sondakh menjalani hukuman 10 tahun penjara usai ditetapkan bersalah dalam kasus korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ia mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Pondok Bambu, Jakarta.
Dalam kasus korupsi yang dikenal dengan kasus Wisma Atlet itu, Angelina Sondakh dinilai terbukti menerima suap sebesar Rp2,5 miliar dan US$1,2 juta.
