Keluarga Gen Halilintar kembali menjadi sorotan publik setelah keluarga tersebut terseret dalam kasus pelanggaran hak cipta.
Diketahui bahwa putusan MA (Mahkamah Agung) dalam tingkat PK (Peninjauan Kembali) telah keluar. Hasilnya adalah pihak MA mengabulkan gugatan Nagaswara mengenai kasus dugaan pelanggaran hak cipta oleh keluarga Gen Halilintar terkait video cover lagu 'Lagi Syantik' di kanal YouTube mereka.
Untuk menanggapi putusan tersebut, pihak Gen Halilintar menggelar acara konferensi pers pada 2 Juni kemarin di daerah Jakarta Selatan.
Namun, pada konferensi pers tersebut, tidak ada satupun anggota keluarga Gen Halilintar yang datang untuk menjadi perwakilan keluarga secara langsung.
Keluarga Gen Halilintar justru mengutus Jejen Zaenudin, selaku pihak manejemen dan Suyud Margono, selaku ahli kekayaan Hak Intelektual untuk menjadi juru bicara mereka kepada publik.
Sontak hal ini menjadi tanda tanya besar oleh publik selama ini. Mengapa keluarga ini tidak pernah lagi datang ke Indonesia? Mengapa sang cucu atau keponakan dan adanya kasus ini pun juga tidak dihadiri secara langsung oleh keluarga ini?
"Terkait anak-anak semua sebagai pihak keluarga masih mempunyai kesibukan masing-masing. Ada yang perform, ada undangan, dan lain sebagainya. Jadi saya mewakili bang Atta, mewakili anak-anak semuanya memohon maaf atas ketidakhadirannya." ujar Jejen.
"Karena dalam hal ini sebetulnya anak-anak mewakili Indonesia untuk content creator. Kemarin ada yang di Dubai, di Turki, undangan-undangan dari para tourism, karena memang sekarang alhamdulillahnya content creator Indonesia dipandang oleh dunia sebagai contoh perkembangan di beberapa negara." jelas Jejen dalam pernyataannya.
Jejen Zaenudin juga menambahkan bahwa menurutnya anak-anak hanyalah talent. Terkait dengan kasus ini, hanyalah Jejen Zaenudin dan Suyud Margono yang perlu untuk bicara.
Penulis : Keyla Melodia Klees
