Beberapa waktu lalu, desainer kondang Oscar Lawalata kerap jadi perbincangan publik, lantaran memutuskan untuk pindah gender dari laki-laki menjadi wanita.
Hal itu disampaikan oleh ibu kandung Oscar, Reggy Lawalata dalam channel Youtube The Lawalatas. Dalam video tersebut Reggy membenarkan bahwa kini putra sulungnya tersebut sudah menjadi wanita.
"Wanita, firm," kata Reggy tegas saat ditanya apa pilihan gender Oscar.
Reggy mengatakan bahwa ia bisa menerima Oscar Lawalata menjadi seorang perempuan sejak lima atau enam tahun yang lalu. Setelah keduanya berbicara dari hati ke hati. Menurutnya itu adalah hak Oscar, ia akan selalu mendukung apapun yang anaknya pilih.
"Bagaimanapun kamu adalah anak saya. Apapun kamu. I love you so much. So you can do what you want," katanya.
Usai memutuskan untuk menjadi seorang perempuan, lantas apa tanggapan Oscar ketika ditanya soal pernikahan? Dalam kanal YouTube The Lawalatas, Oscar dengan tegas mengatakan bahwa pernikahan hanyalah kertas baginya.
"Itu kertas untuk saya," tegas Oscar.
Menurutnya, menikah dan cinta itu adalah dua hal yang berbeda. Menikah kata Oscar hanyalah kertas, yang berarti harus mendukung ketika sudah bersama.
"Nikah itu untuk saya kertas, clear bahwa kita resmi ya ada apa-apa lo support gue, secara harta goni gini nafkah dan sebagainya clear jadi dia ngerasa aman. Bahwa misalnya, ntar kalau gue udah ikut lo, lo menafkahi gue dan sebagainya gitu," sambungnya.
Sedangkan cinta kata Oscar, dia tak perlu mengamankan orang itu. Karena pada akhirnya kata dia, ia hanya perlu cinta yang murni.
"Tapi kalau bicara cinta, apa cinta itu perlu diamankan? Kalau saya level cinta saya beda sih untuk saya adalah, kalau orang benar-benar cinta sama saya, saya tidak perlu amankan dia. Karena in the end untuk saya perlu cinta murni," tegasnya.
"Bukan cinta keharusan atau keterikatan yang saya perlu cinta memang based on rasa itu," tuturnya.
Oscar menceritakan bahwa dirinya punya filosofi bahwa cinta itu seperti pasir. Pasir ketika digenggam kata Oscar akan habis. Lain halnya, ketika pasir itu hanya didiamkan begitu saja.
