Super model Amerika Serikat, Bella Hadid, menentang sejumlah negara yang melarang warganya, khususnya wanita, untuk mengenakan hijab.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya, wanita pemilik nama asli Isabella Khair Hadid itu meminta agar negara-negara tersebut memikirkan ulang soal peraturan mereka, yang melarang warganya mengenakan hijab.
"Saya mendesak Prancis, India, Quebec, Belgia, dan negara-negara lain di dunia yang diskriminatif terhadap wanita Muslim, untuk memikirkan kembali keputusan apa yang telah Anda buat atau coba buat di masa depan, tentang tubuh yang bukan milikmu. Bukan tugas Anda untuk memberi tahu wanita apa yang harus atau tidak boleh mereka kenakan, terutama jika itu berkaitan dengan iman dan keselamatan," tulis Bella Hadid di keterangannya seperti dilihat Indozone, Minggu (20/2/2022).
Adik Gigi Hadid itu memberi pembelaan kepada wanita-wanita berhijab yang terkena diskriminasi di negara tersebut. Mereka bahkan, dipaksa untuk melepas hijabnya jika mau bersekolah, berolahraga, membuat KTP dan kepentingan-kepentingan lainnya.
Baca juga: Israel Kecam Bella Hadid Setelah Postingannya yang Mengatakan Israel Bukan Negara
"Wanita berhijab di Prancis tidak diperbolehkan memakai Hijab ke sekolah, berolahraga, berenang, bahkan di foto KTP-nya. Anda tidak bisa menjadi pekerja sipil atau bekerja di rumah sakit dengan hijab. Untuk mendapatkan magang, sebagian besar universitas akan mengatakan, satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan melepas jilbab," tulisnya.
"Ini konyol dan benar-benar menunjukkan betapa Islamofobia dunia tanpa mengakuinya. Sehubungan dengan RUU baru yang sedang dalam proses atau sudah," ungkap model 25 tahun itu.
Tak hanya itu, Bella Hadid bahkan menyebut bahwa pria tidak bisa membuat keputusan akan apa yang harus wanita lakukan atau kenakan.
"Egosentris seorang pria untuk berpikir bahkan untuk satu detik, bahwa mereka memiliki validitas yang cukup untuk membuat keputusan bagi seorang wanita pada tahun 2022, tidak hanya menggelikan tapi sebenarnya sakit di kepala," tulis Bella.
"Sebagai teman saya @taqwabintali berkata kepada saya, “Anda tahu, pada akar dari semua ini, semua ini jauh lebih dalam dari Islamofobia; itu murni seksisme dan misogini. tidak peduli negara atau waktu pria selalu ingin mengontrol apa yang wanita lakukan dan kenakan. Ini perlu berhenti," pungkasnya.
