Baru-baru ini, pembalap Mercedes, Lewis Hamilton memberi teguran keras usai F1 hungaria 2020 kemarin. Menurutnya, Formula 1 belum membuat perubahan berarti untuk menghapus rasisme dan meningkatkan keragaman di kelas Formula 1.
“Kami telah mengatakan banyak hal dan ada pernyataan yang dirilis, dan kami membuat gerakan seperti berlutut sebelum pertandingan. Tapi itu belum mengubah apa pun, kecuali mungkin sebagian kesadaran dari para pembalap," ungkap Lewis Hamilton melansir grandprix247.com.
Hamilton merupakan salah satu pembalap berkulit hitam di kelas F1 yang sangat aktif dalam menyuarakan keberagaman dan rasisme. Pihak F1 pada beberapa waktu lalu telah berkomitmen untuk dukung gerakan Black Lives Matter dengan tagar #WeRaceAsOne pada F1 2020 untuk melawan rasisme.
Pada 3 balapan pertama F1 2020, setiap pembalap telah menggunakan kaos hitam yang bertulisan 'End Racism' dan pembalap akan berlutut sebelum balapan dimulai.
Namun pada F1 Hungaria, hanya terdapat 8 dari 15 pembalap yang datang tepat waktu untuk melakukan aksi berlutut ini dan dilakukan secara buru-buru pada balapan ketiga.
"F1 perlu berbuat lebih banyak. Saya tidak tahu kenapa mereka hanya melakukannya pada balapan pertama. Mereka tidak melakukannya lagi sejak itu," katanya.
"Saya mungkin akan mengirim email selama beberapa hari ke depan, mencoba berkoordinasi dengan mereka," imbuhnya.
"Dia (Romain Grosjean) berpikir hal ini hanya perlu dilakukan sekali. Aku bertanya apa masalahnya tapi dia tidak mengatakan apapun saat briefing," jelasnya.
Di sisi lain, pembalap Ferrari yaitu Sebastian Vettel memberikan dukungan kepada Lewis Hamilton dengan mengatakan aksi berlutut dilakukan secara terburu-buru dalam waktu yang singkat.
"Saya pikir benar kita harus melakukan lebih baik dan menanamkan pada diri kita sendiri. Semoga kita bisa melakukannya pada balapan berikutnya," kata Sebastian Vettel.
Meski demikian, Formula 1 enggan berkomentar lebih lanjut terhadap masalah ini.
