Nissan Berbalik Untung 215 Miliar Yen usai Rugi Besar

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 13:30 WIB
Produsen mobil asal Jepang, Nissan raup keuntungan. (REUTERS/Issei Kato)
Produsen mobil asal Jepang, Nissan raup keuntungan. (REUTERS/Issei Kato)

Produsen mobil asal Jepang, Nissan meraup keuntungan bersih sebesar 215,5 miliar yen atau sekitar 24,4 triliun pada tahun buku 2021. Keuntungan ini didapat setelah tahun sebelumnya mengalami kerugian bersih hingga 448,7 miliar yen atau sekitar Rp50,9 triliun.

Sepanjang 2021, Nissan mengalami banyak tantangan dari faktor eksternal, seperti penyebaran virus corona yang berkepanjangan, kekurangan pasokan semikonduktor, dan harga bahan baku yang tinggi.

Baca Juga: Suzuki Mundur dari MotoGP, Joan Mir: Saya Kesal, Saya Kecewa!

"Terlepas dari tantangan ini, Nissan terus membuat kemajuan yang mantap dengan rencana transformasi Nissan NEXT dengan memperkuat fondasi bisnisnya, meningkatkan kualitas penjualan, dan menghadirkan model-model baru ke pasar," kata Nissan dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu.

Peningkatan kualitas penjualan secara global ini dipengaruhi oleh kondisi pasar yang menguntungkan di Amerika Serikat (AS). 

Diketahui, Nissan meraup pendapatan bersih konsolidasi 8,42 triliun yen sepanjang 2021. Laba operasional Nissan mencapai 247,3 miliar yen dengan margin operasi 2,9 persen, dan laba bersih 215,5 miliar yen. Arus kas bebas untuk bisnis otomotif negatif 294,7 miliar yen, kas bersih otomotif 728 miliar yen.

Dengan peningkatan kinerjanya itu, Nissan berencana untuk membayar dividen akhir tahun sebesar 5 yen per saham untuk tahun fiskal 2021

Untuk tahun 2022, Nissan memperkirakan lingkungan pasar akan lebih parah daripada tahun fiskal 2021 karena kekurangan pasokan semikonduktor yang sedang berlangsung, harga bahan baku dan biaya logistik yang lebih tinggi, krisis di Ukraina serta dampak penguncian wilayah pada pasokan suku cadang di China.

Di tahun 2022 ini, Nissan juga berharap dapat membukukan pendapatan 10 triliun yen, laba operasi 250 miliar yen, dan laba bersih 150 miliar yen.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X