BMW : Kami Kehilangan Rp 11 Triliun Selama Lockdown

- Kamis, 6 Agustus 2020 | 12:29 WIB
Logo pabrikan BMW. (Instagram/@bmw)
Logo pabrikan BMW. (Instagram/@bmw)

Produsen mobil asal Jerman, BMW mengaku mencatat kerugian hingga 666 juta Euro atau Rp 11 triliun selama masa lockdown pada kuartal kedua tahun 2020. Setelah melewati masa tersebut, BMW mengaku tetap optimis dapat membalikkan keadaan pada paruh kedua tahun ini. 

Di sisi lain, pengiriman untuk BMW, MINI, dan Rolls-Royce telah pulih terutama di pasar Tiongkok. Tetapi, normalnya penjualan tidak mampu menutup kekurangan yang telah disebabkan oleh masa sulit kemarin. Pada kuartal kedua, BMW hanya mampu menjual 485.464 unit atau menurun 25% dari tahun lalu periode sama. 

Melihat hal itu, Analis Jefferies Philippe Houchois perkirakan margin BMW untuk tahun ini secara keseluruhan menunjukkan pemulihan sehat di paruh kedua tahun 2020. Tapi, hasil itu masih berada di bawah target awal. Pernyataan itu pun dikomentari oleh Chief Executive BMW, Oliver Zipse.

"Kami sekarang melihat ke depan untuk periode semester kedua dengan optimisme, hati-hati dan terus menargetkan margin EBIT antara 0% dan 3% untuk segmen otomotif pada tahun 2020," ujar Oliver Zipse pada sebuah pernyataan. 

BMW pun mengeluarkan salah satu upaya untuk melewati krisi ini dengan melakukan efisiensi biaya operasional dengan mengurangi tenaga kerja.  Kepada Reuters, BMW mengatakan mereka tidak akan memperpanjang 10.000 pekerja kontrak dan telah mendapatkan kesepatakan dengan pihak dewan pekerja.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X