Belakangan ini, pasar mobil LCGC (Low Cost Green Car) semakin melejit. Apalagi setelah kehadiran si kembar Toyota Calya dan Daihatsu Sigra yang mendapat gelar LCGC tujuh penumpang. Keduanya langsung diserbu peminat dan tidak sedikit dari keduanya yang kini digunakan sebagai taksi online.
Bagi Toyota, penggunaan unit produksinya Toyota Calya sebagai taksi sebenarnya tidak menjadi masalah terutama menggerus citranya. Karena justru citranya akan semakin kuat di masyarakat karena selain efisien juga tangguh karena digunakan dengan durasi yang tidak biasa.
"Terkait penggunaan mobil Toyota ke arah komersial khususnya taksi online, sebenarnya kami malah melihat kepercayaan ini menjadi titik yang positif. Kita ambil contoh Calya tentu dipercaya untuk jadi pilihan taksi online selain kapasitas besar, efisien bahan bakar, tentu juga karena kuat dan tahan banting," kata Marketing Director Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi pada Indozone, Rabu (1/4/2020).
Bagi mereka penggunaan mobil LCGC seperti Calya tidak hanya menguntungkan bagi pengendara taksi online tetapi juga penumpang karena mereka dapat melihat dan merasakan kemampuan mobil tersebut.
"Jadi rasanya mobil itu juga bisa memberi nilai positif buat pengguna lain di luar taksi online, karena mereka telah mengetahui kemampuannya sehingga digunakan sebagai taxi online," tambahnya.
Meskipun demikian ada LCGC tertentu seperti Toyota Agya yang memang sejak awal dibangun dengan image sebagai mobil sporty untuk kalangan muda dan tidak memiliki image murah karena punya berbagai fitur canggih dengan kelas yang berbeda.
"Kalau kita ambil contoh mobil Agya juga memang tidak dikuatkan imagenya sebagai kendaraan murah. Tapi sebuah kendaraan yang sporty dan memiliki fitur yang canggih, tapi tetap affordable buat khususnya anak muda sekarang, sambil tetap mengikuti aturan pemerintah salah satunya LCGC," ujarnya.
Soal kepasitas konsumen untuk meminang mobil LCGC seperti Agya yang sudah memiliki image yang sedikit naik kelas dari status LCGC tersebut, mereka kembalikan pada kemampuan setiap konsumen.
"Jadi kita berikan produk yang diminta konsumen.Tentunya yang paling penting sesuai kemampuan pasarnya," tukasnya.
