Produsen mobil asal Jepang, Nissan Motor Co, memutuskan angkat kaki dari Rusia. Hal ini dilakukan Nissan karena perang dengan Ukraina tak kunjung selesai.
Nissan mengatakan akan menjual pabriknya ke lembaga penelitian yang dikelola negara. Penjualan itu membuat Nissan merugi hingga 686 juta dollar AS atau sekitar Rp10,5 triliun.
Nissan menambahkan, mereka akan mempertahankan perkiraan pendapatan setahun penuh tidak berubah meskipun mengalami kerugian.
Baca Juga: Jack Miller Menikah Jelang MotoGP Australia 2022: Aku Menikahi Sahabat Terbaikku
Langkah ini dilakukan setelah Nissan menghentikan produksi di pabrik St. Petersburg pada Maret, dengan alasan kelangkaan rantai pasokan usai perang Rusia Vs Ukraina.
"Dengan tidak ada tanda-tanda perbaikan yang terlihat, perusahaan memutuskan untuk tidak dapat melanjutkan operasi," ucap Nissan.
Baca Juga: Menang di GP Jepang, Max Verstappen Juara Dunia Formula 1 2022
Sebelumnya, kompetitor Nissan, Toyota Motor Corp lebih dulu angkat kaki dari Rusia. Sementara Mazda Motor Corp sedang dalam diskusi dengan mitra lokal untuk mengakhiri produksi di Rusia.