Banyak pengguna mobil yang kerap menggunakan mobil pribadinya sebagai taksi online untuk melayani transportasi publik. Padahal dalam kesepakatan dengan pihak asuransi mereka melaporkan polis penggunaaannya untuk privat.
Senior Vice President of Communication, Event, & Service Management Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto mengatakan bila hal ini terjadi maka ketika mobil mengalami masalah tidak dapat melakukan klaim asuransi karena telah menyalahi kesepakatan yang telah ditandatangani.
"Yang sering terjadi biasanya pertama orang mendaftar polis penggunanya privat digunakan pribadi. Tapi kemudian dia gunakan untuk nge-grab atau ojek online. Artinya itu digunakan secara komersial. Kalau digunakan seperti itu. Itu penggunaannya tidak sama. Jadi kalau kasus seperti ini nggak bisa diklaim," kata Iwan di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Untuk mengalihkan fungsi mobil, jelas Iwan, harusnya pelanggan melaporkan ke bagian asuransi agar difasilitasi dengan istilah diendorse sehingga dibuatkan sebuah pembaruan dalam polis sehingga dapat berfungsi normal.
"Bisa difasilitasi untuk mobil pribadi yang digunakan untuk taksi online namanya diendorse. Jadi tinggal lapor ke pihak asuransi aja. lapor bahwa mobil ini tadinya mau dipakai privat tapi sekarang mau dipakai jadi taksi online untuk kerja atau direntalin. Itu bisa dilakukan," terangnya.
Saat melaporkan perubahan fungsi mobil yang diasuransikan akan ada penambahan premi dengan berbagai pertimbangan asuransi termasuk karena risikonya mobil yang dipakai untuk kebutuhan komersil lebih besar dari yang privat.
"Jadi tinggal dilaporin. Memang nanti ada penambahan premi karena memang risikonya pasti akan berbeda. Artinya itu bisa difasilitasi dari pada nanti ketahuan malah tidak bisa diklaim," tukasnya.
