Goodyear Tengah Kembangkan Ban Berkonsep 'Recharge' dengan Kapsul Isi Ulang

- Jumat, 27 Maret 2020 | 16:09 WIB
Tampilan ban recharge buatan Goodyear. (businessinsider.sg)
Tampilan ban recharge buatan Goodyear. (businessinsider.sg)

Goodyear dilaporkan tengah mengembangkan ban konsep 'Goodyear Recharge yang mampi beradaptasi dan berubah dengan menyesuaikan kebutuhan setiap konsumen berkat bantuan fitur teknologi 'kapsul'. Hal ini diungkapkan oleh Mike Rytokoski selaku Wakil Presiden dan Chief Marketing Officer Goodyear Eropa. 

"Goodyear berharap konsep ban reCharge dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia. Kami akan terus berkomitmen dan berinovasi menghadirkan konsep ban yang siap digunakan di masa depan dengan mobilitas yang nyaman," ujar Mike Rytokoski. 

Selain itu, konsep reCharge ini sudah mencakup sejumlah fitur inovatif dengan tiga keutamaan yaitu:

1. Personalisasi. 

Inti dari konsep reCharge merupakan senyawa dengan cairan khusus yang dapat terurai secara alami dan dapat diisi ulang dengan menggunakan kapsul. Hal ini juga dapat menyederhanakan proses pergantian ban.

Seiring dengan berjalannya waktu, tapak ban mampu beregenerasi dan beradaptasi dari waktu ke waktu untuk berbagai kondisi iklim, jalan, ataupun hanya sekadar berpergian.

2. Berkelanjutan. 

Senyawa ini dibuat dari bahan biologis dan diperkuat dengan serat laba-laba sutra yang membuatnya mampu bertahan lama dan 100 persen dapat diurai secara alami. 

3. Pergantian mudah dan sederhana 

Kemudahaan tambahan atas proses pergantian ban dengan kapsul isi ulang adalah tapak ban akan didukung dengan karkas yang ringan, profil yang tinggi dan sempit. Pernyataan ini diungkapkan langsung oleh Sebastian Fontaine selaku Kepala Desainer Goodyear Innovation Center di Luxembourg. 

"Goodyear berharap konsep ban reCharge dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh dunia. Kami akan terus berkomitmen dan berinovasi menghadirkan konsep ban yang siap digunakan di masa depan dengan mobilitas yang nyaman," ujar Sebastian Fontaine. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X