Ford Menutup Pabrik Produksi di Amerika, Afrika, Eropa, dan Asia

- Selasa, 24 Maret 2020 | 21:00 WIB
Tampilan pabrik produksi milik Ford. (Ilustrasi/REUTERS/Kamil Krzaczynkl)
Tampilan pabrik produksi milik Ford. (Ilustrasi/REUTERS/Kamil Krzaczynkl)

Pabrikan asal Amerika Serikat, Ford dilaporkan akan menutup produksi pabriknya di Amerika Utara dan Selatan, Asia, Eropa hingga Afrika karena penyebaran virus corona yang memburuk. 

Penutupan pabrik produksi sendiri dilakukan bertahap mulai 21 Maret dan akan berlanjut hingga beberapa pekan ke depan tergantung dengan situasi pandemik, pembatasan nasional, kendala pasokan suku cadang, dan kondisi dari stok dealer. 

Pernyataan ini langsung diungkapkan oleh Mark Ovenden selaku Presiden International Markets Group Ford. Mark mengatakan kesehatan dan keselamatan adalah prioritas pihak Ford. 

"Kesehatan dan keselamatan karyawan, diler, pelanggan, mitra, dan komunitas kami adalah prioritas utama kami," ujar Mark Ovenden. 

"Selama periode empat minggu ini, semua karyawan kami akan menerima pembayaran setidaknya setara dengan gaji pokok mereka," ujar Ford. 

Secara rinci, Ford akan menghentikan produksi pabrik perakitan kendaraan dan pembuat mesin di Chennai, India. Selanjutnya, Ford juga menutup pabrik Perakitan Haiduong Ford Vietnam Limited mulai 26 Maret. 

Sehari kemudian, Ford menutup sementara produksi Ford Motor Company di Thailand, dan akna berlanjut dengan penutupan pabrik produksi di Perakitan Silvertorn di Pretoria dan pabrik mesin Struandale di Afrika. 

Langkah-langkah penutupan pun diumumkan hari ini mengikuti tindakan yang sebelumnya sudah diumumkan oleh Ford, termasuk dengan penundaan sementara produksi kendaraan dan mesin di Amerika Utara, Eropa, dan Amerika Selatan. 

Di Eropa sendiri, Ford menutup operasi fasilitas Dagenham Engine Plant di London timur mulai 23 Maret. Tidak sampai di situ saja, Ford juga menutup pabrik Bridgend Engine Plant di South Wales mulai 25 Maret.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X