Tesla Akan Memakai Baterai Non Kobalt

- Minggu, 23 Februari 2020 | 19:00 WIB
Tesla Logo. (REUTERS/Mike Blake)
Tesla Logo. (REUTERS/Mike Blake)

Pabrikan asal Amerika Serikat, Tesla dikabarkan sedang melakukan negosiasi dengan pihak CATL untuk menggunakan baterai tanpa memakai bahan kobalt dalam kandungannya. 

Baterai dengan bahan kobalt sendiri merupakan salah satu penyebab mahalnya harga mobil listrik. Bahkan, pada saat ini, mobil-mobil buatan Tesla yang diproduksi di Shanghai Gigafactory sangatlah akrab dengan penggunaan baterai tersebut. 

Kabarnya, pihak Tesla akan memakai baterai LFP (Lithium Iron Fosfat). Hal ini dilakukan oleh Tesla guna membuat harga mobil menjadi lebih murah dibanding sebelumnya. 

"Saat ini, Tesla telah berbicara dengan produsen China selama lebih dari satu tahun untuk memasok baterai LFP yang akan lebih murah daripada baterai yang sudah ada dengan persen dua digit," ujar Tesla. 

Seperti diketahui, sudah terdapat banyak produsen dari kendaraan listrik (EV) yang biasanya memakai baterai nikel-kobalt-aluminium (NCA) atau nikel-mangan-kobalt (NCM) pada kendaraan penumpang. Hal ini dilakukan karena kepadatan energi dari baterai tersebut yang lebih tinggi dan berguna untuk menentukan seberapa jauh mobil tersebut dapat melaju.

Akan tetapi,hal tersebut tidak berlaku kepada pabrikan Tesla. Bahkan, Tesla sendiri akan meningkatkan teknologi untuk mengatasi masalah tersebut di baterai LFP-nya. 

"Untuk meningkatkan kepadatan dan keamanan baterai LFP-nya, CATL telah mengerjakan apa yang disebut teknologi cell-to-pack," lanjutnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X