Produksi Toyota di Afrika Selatan Alami Penurunan 20 Persen Karena Corona

- Kamis, 23 April 2020 | 16:01 WIB
Ilustrasi pabrik produksi Toyota. (Ilustrasi/REUTERS/Pascal Rossignol)
Ilustrasi pabrik produksi Toyota. (Ilustrasi/REUTERS/Pascal Rossignol)

Produksi Toyota di Afrika Selatan dilaporkan alami penurunan sebanyak 15-20 persen pada tahun 2020 akibat pandemi virus corona. Hal ini diungkapkan oleh Presiden dan CEO Toyota Afrika Selatan, Andrew Kirby.

Untuk saat ini, industri otomotif di Afrika Selatan adalah yang paling berkembang di seluruh Afrika. Tapi, dengan pasar lokal yang sangat kecil untuk mobil baru, maka dari itu industri ini sangat bergantung pada permintaan global. 

Pada saat media virtual briefing, Kirby mengatakan Toyota Afrika Selatan yang memproduksi antara 135.000 dan 150.000 unit per tahun, telah melihat penurunan sekitar 15 persen pesanan eskpor dari pasar terbesar di Eropa. Serta sekitar 10 persen pengurangan pesanan dari pasar domestik, yakni Afrika.

"Saya pikir pada umumnya sekitar 15 persen dan 20 persen mungkin di mana itu akan berakhir untuk tahun ini," ujar Andrew Kirby melansir Reuters.

"Divisi ini telah kehilangan produksi sekitar 13.500 unit karena adanya pemberlakuan masa karantina di negara itu yang ditetapkan untuk lima minggu terakhir," lanjutnya.

Sekadar informasi, Afrika Selatan menganggap bahwa industri otomotif sebagai sektor manufaktur yang paling penting, mereka juga telah dijadwalkan merilis rencana pada 2035 untuk mengembangkannya pada Januari 2021 dengan target menggandakan produksi dan menumbuhkan adanya lapangan pekerjaan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X