Pabrikan asal Amerika Serikat, Tesla dilaporkan membuka kemungkinan mengizinkan para pembeli menggunakan Bitcoin untuk membeli mobil mereka di masa depan. Tidak disebutkan kapan Tesla akan menggunakan Bitcoin sebagai transaksi jual mobil, namun mereka memastikan hal itu akan terjadi 'dalam periode tak lama lagi'.
Pernyataan ini diungkapkan seiring dengan langkah Tesla yang memborong Bitcoin senilai US$1,5 miliar atau Rp21 triliun. Tak lama usai Tesla mengeluarkan pengumuman itu, nilai dari Bitcoin pun meningkat hingga 12%. Sementara, saham Tesla juga meningkat hingga 2% di awal pembukaan bursa kemarin.
Dalam beberapa waktu belakang, Bitcoin makin banyak digunakan untuk transaksi beberapa perusahaan. Namun, umumnya sebagian masih minta pembeli untuk mengonversi Bitcoin tersebut ke dollar Amerika Serikat atau mata uang lokal. Sementara, Tesla sendiri dikabarkan akan terima Bitcoin sebagai mata uang transaksi langsung.
Bos Tesla yaitu Elon Musk diketahui merupakan pendukung Bitcoin. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa kesempatan dan juga melalui cuitannya di Twitter, Musk menunjukkan dirinya 'ketinggalan' dalam penggunaan mata uang kripto. Dalam wawancara belum lama ini, Musk malah yakin kalau mata uang kripto akan semakin luas diterima sebagai bentuk pembayaran yang umum.
"Pada titik ini saya berpikir Bitcoin adalah sebuah hal yang baik. Saya terlambat mengikutinya, tapi saya pendukung Bitcoin," ungkap Elon Musk melansir CNN.
Selain Tesla, langkah ini juga digunakan oleh dealer Lamborghini pada Amerika Serikat, yang terang-terangan mengatakan pihaknya menerima Bitcoin sebagai bentuk pembayaran. Langkah ini juga diterapkan pihak Soriano Motori. Dimana, mereka menjadi pabrikan motor pertama yang menerima pembayaran berbasis mata uang kripto, dimulai dari Bitcoin, Ethereum, LiteCash dan LiteCoin, hingga BTC Cash.
