Harus Investigasi Banyak Kecelakaan, KNKT Ternyata Kekurangan Anggaran

- Rabu, 22 Januari 2020 | 11:34 WIB
Kejadian kapal wartawan yang tenggelam di Labuan Bajo. (Istimewa)
Kejadian kapal wartawan yang tenggelam di Labuan Bajo. (Istimewa)

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluhkan keterbatasan anggaran dan juga tenaga ahli peneliti. Hal itu dirasakann dalam menginvestigasi setiap kecelakaan yang terjadi di Indonesia. 

Ketua KNKT Soerjanto Tjahyono mengatakan, dalam beberapa kasus, KNKT memang membutuhkan anggaran yang besar untuk melakukan investigasi. Salah satu contohnya adalah penyebab kejadian kecelakaan.

"Pertama memang masalah kita yang utama itu anggaran. Sekarang saya sedang dikejar-kejar sama keluarga korban Nur Aliya, kapal yang tenggelam. Kan pemerintah mengharuskan memasang black box di kapal. Sekarang kalau kapalnya tenggelam, tetapi black box-nya nggak bisa diangkat karena nggak ada biayanya. Anggarannya memang terbatas dan harus mengajukan ke Kemenkeu," ujar Soerjanto, saat dihubungi Indozone, Rabu (22/1/2020).

Selain jumlah anggaran yang terbatas, investigator KNKT juga kurang, hanya sepuluh orang. Padahal, untuk investigator udara saja, merujuk pada aturan otoritas penerbangan sipil dunia (ICAO) dan juga seringnya kecelakaan pesawat di Indonesia, KNKT idealnya memiliki 50 orang investigator.

"Kita sekarang sedang mengajukan perubahan Perpres, sudah pengajuan tiga tahun lalu, baru keluar bulan lalu," kata Soerjanto.

Menurut Soerjanto, dengan penguatan kelembagaan KNKT, dirinya optimis bisa bekerja lebih komprehensif dan sesuai dengan fungsinya sebagai investigator transportasi, ia berharap agar pengajuan revisi Perpres soal KNKT bisa disetujui pemerintah.

"Dari DPR sudah ada tanggapan positif dan pak Menhub (Budi Karya Sumadi) juga mendukung untuk penguatan kelembagaan KNKT," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X