Kematian Goo Hara karena Jadi Korban Perundungan Picu Petisi Online

- Selasa, 26 November 2019 | 14:37 WIB
Instagram/@koohara__
Instagram/@koohara__

Kematian mantan member KARA, Goo Hara membuat publik terkejut. Wanita yang kini berusia 28 tahun itu ditemukan meninggal pada 24 November, pukul 18.00 waktu setempat di rumahnya di lingkungan Cheongdam Seoul.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab kematian Goo Hara. Sementara itu, kantor berita Yonhap mengatakan bahwa mereka "mempertimbangkan kemungkinan Goo Hara bunuh diri".

-
Instagram/@koohara__

Sebelum meninggal, Goo Hara didera banyak permasalahan hingga membuatnya depresi. Penyanyi cantik ini bahkan pernah melakukan percobaan bunuh diri. Untungnya, nyawanya masih bisa diselamatkan. Ia pun menjalani pemulihan untuk menstabilkan kondisinya.

Tak sampai di situ, Goo Hara diketahui pernah mengalami tindak kekerasan dari mantan pacarnya, Choi Jung-bum. Bahkan, Choi Jung-bum pernah menghubungi sebuah kantor berita untuk membocorkan video mesumnya dengan Goo Hara.

-
Instagram/@koohara__

Selain itu, ada sebuah rekaman video pengawas yang memperlihatkan Goo Hara tengah berlutut di depan Choi Jung-bum dan memintanya untuk tak membocorkan video itu ke publik.

Di Korea, wanita yang terlihat dalam video seperti itu adalah hal yang sangat memalukan. Mereka akan menjadi korban bullying dan dikuclikan jika publik mengetahuinya.

Meski pada akhirnya, Choi Jung-bum divonis bersalah karena melakukan ancaman dan dijatuhi hukuman penjara, tetap saja Goo Hara diserang berbagai komentar negatif dari netizen.

-
Instagram/@koohara__

Sebelum Goo Hara ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, akun Instagram Goo Hara dipenuhi oleh ujaran kebencian dari para haters yang menilai buruk penampilannya hingga membahas tentang kasusnya bersama Choi Jung-bum.

Goo Hara sendiri adalah bagian dari grup K-pop Kara pada 2008, mereka menjadi salah satu grup K-pop terbesar selama beberapa tahun. Setelah bubar, Goo Hara memutuskan untuk menjalani solo karir. Ia bahkan sudah menyelesaikan tur di Jepang pekan lalu.

-
Instagram/@koohara__

Kematian Goo Hara yang jadi korban perundungan ini memicu petisi online di situs web kantor kepresidenan Korea Selatan. Petisi itu meminta hukuman berat untuk tindakan kejahatan dan komentar kejam di dunia maya. Petisi ini sudah ditandatangani lebih dari 20.000 dalam waktu kurang dari sehari.

"Belum lama ini kita kehilangan seseorang gara-gara komentar kebencian dan ini tidak boleh terjadi lagi," tertulis di petisi itu.

"Tolong lindungi orang-orang dari komentar kebencian dan kritik yang menyebar seperti virus." isi petisi lainnya.

Di Korea Selatan, bunuh diri menjadi penyebab kematian terbesar orang di bawah usia 40 tahun. Bahkan negara ini memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Kesehatan mental yang masih dianggap tabu, membuat banyak warga Korea Selatan enggan meminta pertolongan.

Sebelumnya, sahabat Goo Hara, Sulli nekat mengakhiri hidupnya karena perundungan yang dialaminya. Di balik industri K-pop yang glamor, ada kompetisi ketat, privasi yang sulit didapat, perundungan dunia maya dan tekanan publik untuk terlihat sempurna kapan pun di mana pun.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X