Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi mengatakan bahwa rencana kedatangan 500 orang TKA asal Tiongkok yang bakal bekerja membangun smelter di PT VDNI Morosi, bisa menyerap ribuan pekerja lokal di daerah tersebut.
"Karena mereka menggunakan produk dari , bahasanya China. Semua kita kan ndak bisa dan satu tenaga kerja asing itu di-backup lima sampai tujuh orang kita," ujar Ali Mazi, Senin (16/6/2020).
Ali Mazi menilai kedatangan TKA tersebut bisa menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Menurutnya, menjaga harmonisasi terhadap investor itu perlu. Ali Mazi juga mengungkapkan bahwa pihaknya hanya memiliki APBD Rp4,2 triliun.
"Mereka datang berinvestasi dan investasinya nggak tanggung-tanggung Rp42 triliun. Kita punya APBD aja cuma Rp4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau seperti itu," ujar Ali Mazi.
Lebih lanjut, Ali mengatakan bahwa para TKA tersebut sudah memenuhi persyaratan dan mendapat izin pemerintah pusat. Ali juga meminta masyarakat untuk tidak berprasangka buruk kepada pemerintah.
"Pemerintah daerah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan dan keputusan pemerintah pusat, karena kita melaksanakan semua ketentuan undang-undang yang berlaku di negeri kita tercinta ini. Jadi, kita nggak usah berprasangka, kita positif saja. Berpikir mereka datang ini untuk membangun daerah ini, yang penting itu," lanjutnya.
