Mantan presiden AS Donald Trump kembali ke media sosial setelah sebelumnya semua akunnya diblokir. Menggunakan sebuah aplikasi platform di luar Twitter, Facebook, dan Instagram, mantan presiden itu membuat unggahan perdana yang mengatakan tuduhan terhadapnya terkait kerusuhan Capitol tidak dapat dibuktikan pada Jumat lalu.
Melansir News Sky, Trump menggunakan akunnya di Gab, sebuah platform alternatif seperti Twitter yang sering digunakan oleh pengikut sayap kanannya, untuk mengunggah sebuah surat dari pengacaranya.
Dengan menggunakan Gab, ia terus mengklaim bahwa pilpres curang.
Namun pihak Gab menepis bila Trump telah menggunakan aplikasi tersebut. Melansir Bussiness Insider, CEO Gab Andrew Torba mengatakan Donald Trump tidak menggunakan platform tersebut.
Beberapa outlet media, dianggap secara keliru melaporkan bahwa mantan presiden mengunggah sebuah postingan di Gab. Torba mengatakan akun itu tidak digunakan oleh Trump.
"Kami selalu transparan tentang hal ini dan jelas akan memberi tahu orang-orang jika Presiden mulai menggunakannya," kata Torba dalam posting tentang Gab.
Baca Juga: Tsamara Amany Tuai Kritikan karena Kaitkan Soal 'Pak Ganjar Tidak Pernah Salat' ke Politik
Torba juga mengkritik outlet media yang secara tidak benar melaporkan bahwa Trump sendiri memposting ke akun tersebut, yang menampilkan tanda centang biru mirip dengan yang digunakan pada akun Twitter yang diverifikasi.
Dalam postingan pertamanya sejak 8 Januari, Trump memposting balasan atas undangan Anggota Kongres Jamie Raskin agar mantan presiden tersebut bersaksi di bawah sumpah pada persidangan pemakzulannya karena diduga menghasut pemberontakan yang mengakibatkan kerusuhan Capitol.
Penasihatnya, Jason Miller, sebelumnya sempat berbagi tentang penolakan Trump untuk tampil di kongres awal pekan ini. Kali ini, untuk pertama kalinya surat lengkap itu dilihat publik.
Surat dari pengacara Trump, Bruce Castor Jr dan David Schoen, menyebut surat Raskin sebagai "aksi hubungan masyarakat terbaru.
"Surat Anda hanya menegaskan apa yang diketahui semua orang: bahwa Anda tidak dapat membuktikan tuduhan Anda terhadap presiden ke-45 Amerika Serikat, yang sekarang menjadi warga negara," tulis surat itu.
"Penggunaan konstitusi kami untuk membawa proses pemakzulan yang diklaim terlalu serius untuk mencoba memainkan permainan ini," tambahnya.
Raskin, ketua jaksa pemakzulan DPR, mengatakan dalam suratnya bahwa DPR telah menyetujui pasal pemakzulan terhadap Trump "karena menghasut pemberontakan" dan sidang Senat untuk pasal pemakzulan akan dimulai pada 9 Februari.
