Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BB KSDA) Provinsi Riau merasa ada kejanggalan dalam kasus remaja laki-laki dikabarkan tewas karena diterkam harimau sumatera.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Salah satu keanehannya adalah remaja tersebut ditemukan tanpa kepala dan alat kelamin.
Kabid Teknis BBKSDA Riau, M Mahfud mengatakan tidak pernah ada kasus seperti itu sebelumnya. Kalaupun ada bagian tubuh korban yang hilang, tidak ada banyak darah menggenang.
"Kalau dari pengalaman, dan setahu kami mengamati itu, harimau itu akan memakan mangsanya apabila mereka sudah dalam kondisi mati," katanya.
Saat dimakan, korban harimau, baik itu manusia atau hewan, tidak akan mengeluarkan darah lagi. Karena itulah, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Siak menyelidiki kasus ini.
Kejanggalan lainnya yakni tidak ada satupun masyarakat di Teluk Lanus, yang menemukan jejak harimau. Begitu juga tanda-tanda keberadaan harimau di sekitar lokasi kejadian.
"Ini masih menunggu informasi dari petugas kami yang ke lokasi, belum update apakah ada ditemukan jejak harimau," ujar Mahfud.
Dia juga heran kenapa harimau memakan bagian kelamin dan kepala korban karena itu bukan perilaku normal harimau. Bekas luka di daerah kelamin korban juga seperti sayatan rapi.
"Kalau itu disobek harimau, bentuknya akan tidak beraturan. Kalau kita digigit pasti bentuknya tidak akan beraturan, kalau di paha bagian bawah memang ada bekas seperti tusukan. Apakah itu tusukan harimau? Tentu akan merobek memanjang, akan ada luka sobek, tapi kok ini tidak beraturan. Kalau (bekas) kuku mestinya sebaris," ujar Mahfud.
Mahfud juga mempertanyakan sikap keluarga yang buru-buru membawa korban ke kampung untuk dimakamkan, dan menolak visum.
Sebelumnya diberitakan seorang remaja berinisial MAN (16), tewas diterkam harimau, di depan Camp PT Unisraya, Minggu (29/8) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Kondisinya mengenaskan dengan kepala dan alat kelaminnya sudah tidak ada lagi.
