Demo di Thailand Kembali Pecah, Pendemo Gunakan Pelampung Bebek Lawan Water Canon 

- Kamis, 19 November 2020 | 09:27 WIB
Aksi massa melawan water canon menggunakan pelampung bebek. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Aksi massa melawan water canon menggunakan pelampung bebek. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Aksi unjuk rasa di Thailand masih belum kunjung usai, bahkan makin memanas. Puluhan orang mengalami luka-luka, bahkan ada yang terkena peluru pada aksi demo pada Rabu (18/11/2020) lalu.

Melansir dari Bangkok Post, unjuk rasa yang digawangi para anak muda tersebut semakin brutal. Sekitar 18 orang terluka dan 12 di antaranya dibawa ke rumah sakit setempat karena terkena gas air mata.

Para pengunjuk rasa yang menuntut perubahan di negara monarki tersebut sempat mendesak ke arah parlemen yang dijaga para polisi. Bahkan mereka menggunting barikade kawat berduri dan melempar bom asap kepada para polisi.

Kepolisian Bangkok pun merespon aksi massa tersebut dengan melempar gas airmata dan tembakan water canon ke arah pengunjuk rasa. Hal itu juga diakui oleh Kepala Deputi Kepolisian Bangkok, Piva Tavichai seperti yang dikutip dari Reuters. 

"Polisi terpaksa menggunakan gas airmata dan water cannon karena para pendemo mencoba menghancurkan barikade pengamanan," ucap Tavichai.

Menghadapi lemparan gas air mata, para pendemo menggunakan beberapa cara unik. Mereka menggunakan payung untuk menahan lemparan gas airmata, sementara yang lainnya membawa pelampung bebek berukuran raksasa untuk menahan serangan water canon dari polisi.

-
Pendemo di Thailand bawa pelampung bebek besar. (REUTERS/Soe Zeya Tun).

Aksi demonstrasi sudah mulai pecah dari Juli lalu, dimana para pengunjuk rasa memprotes kebijakan kerajaan Thailand dan sistem monarki di negara tersebut. Apalagi dengan pembubaran partai yang menjadi aspirasi anak muda serta menuntut Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha yang memiliki background militer dan bertindak sangat arogan untuk mundur.

Massa semakin marah ketika Kerajaan Thailand tidak merespon serta melarang media untuk melakukan liputan, termasuk mengeluarkan larangan selfie di tengah aksi demonstrasi yang berakibat pidana.

Aksi demonstrasi ini juga mendapatkan perlawanan dari kubu pendukung kerajaan yang juga turun pada Selasa kemarin. 

Kepolisian Bangkok juga mengklaim bila mereka berniat untuk memisahkan kedua kelompok tersebut agar tidak terjadi kerusuhan massal. Sehingga cara dilakukan demi menahan lajunya pendemo dengan fasilitas kepolisian. 

Namun pihak polisi membantah bila petugasnya menggunakan peluru asli dalam demo tersebut. Mereka juga akan berniat akan menyelidiki siapa yang menggunakan senjata api pada kerusuhan tersebut.

-
Picture of the year. Seorang pendemo di Thailand lawan barikade polisi seorang diri. (REUTERS/Jorge Silva)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X