Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pembangunan yang dilakukan negara belum menyentuh sampai ke seluruh pelosok negeri. Namun mirisnya, absennya pembangunan acapkali membuat anak-anak sekolah kesulitan dalam menempuh perjalanan menuju sekolah.
Bahkan ketika internet semakin berkembang di perkotaan, sekadar jembatan saja pun di desa ini tidak ada. Akibatnya, anak-anak sekolah dan guru mereka terpaksa melepas sepatu dan basah-basahan karena harus berjalan kaki menyeberangi sungai untuk tiba di sekolah mereka.
Desa yang dimaksud adalah Desa Langge, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Pada Rabu (29/7/2020), fotografer Antara Adiwinata Solihin memotret pemandangan memilukan di mana anak-anak harus berjuang menyeberangi sungai yang cukup dalam untuk sampai ke sekolah. Begitu juga dengan guru-guru mereka.
Warga setempat yang penuh pengertian membantu anak-anak itu menyeberang. Mereka digendong secara bergiliran supaya seragam mereka tidak basah agar mereka bisa belajar dengan nyaman di sekolah mereka di SD Negeri 6 Tapa.
Ironisnya, dari penelusuran Indozone.id melalui situs data sekolah Kemendikbud, SD Negeri I Tapa yang berada di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. tercatat telah memiliki akses internet. Sedangkan SD Negeri 6 Tapa tidak ada dalam data Kemendikbud.
Namun dari asumsi bahwa sekolah tersebut berada di desa yang sama, diperkirakan bahwa SD Negeri 6 Tapa juga sudah memiliki akses internet, karena, sebagaimana para siswa SD Negeri 6 Tapa, murid-murid SD Negeri 1 Tapa juga harus menyeberangi sungai yang sama setiap hari untuk mencapai sekolah.
Gambaran ini kiranya perlu menjadi perhatian pemerintah, agar upaya pemajuan pendidikan di Indonesia dapat terdukung dengan baik.