PKB: Pilpres 2024 Harus Ciptakan Momentum Baru Kepemimpinan Nasional

- Selasa, 28 Desember 2021 | 12:11 WIB
Ilustrasi pemilu. (ANTARA FOTO)
Ilustrasi pemilu. (ANTARA FOTO)

Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merespon hasil sejumlah lembaga survei yang merilis temuan potensial untuk diusung sebagai calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

Menurut Jazilul berdasarkan hasil survei yang beredar belakangan ini, belum ada bakal calon kandidat yang elektoralnya diatas 30 persen. Namun menurutnya hasil survei ini menjadi momentum bagi partai politik (parpol) untuk mengambil estafet kepemimpinan nasional.

"Politik itu momentum. Saya melihat momentum yang ada, tokoh-tokoh yang muncul di survei, belum sampai pada momentumnya. Pak Ganjar, Pak Anies, Pak RK (Ridwan Kamil), misalnya, sebentar lagi pensiun, momentum politiknya akan hilang seiring waktu,” kata Jazilul dalam keterangannya, Selasa(28/12/2021).

Wakil Ketua MPR RI ini berkata belum adanya tokoh yang dominan di survei, harus disikapi dengan melihat momentum. Sebab, di politik itu setiap momentum ada pemimpinnya, dan setiap pemimpin ada momentumnya.

"Nah, disini menurut saya PKB harus ciptakan momentum. 2024 ini jadwal pemilu belum diputuskan. Artinya belum tentu pemilu digelar 2024. Artinya masih panjang momentumnya,” urainya.

Lebih jauh Jazilul berujar jika belajar dari berbagai survei, jika angka elektoral calon masih di bawah 30%, artinya belum ada jaminan tokoh tersebut bisa menjadi presiden. Nama-nama yang selama ini moncer di survei, masih sangat berpeluang untuk disalip nama lain karena tingkat elektoral yang masih di bawah 30%.

Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini mengatakan bahwa PKB ingin menggagas 2024 nanti sebagai momentum untuk penguatan parpol. Sebab, 20 tahun menjadi pelajaran penting bagi bagi kader partai. Karena itu, Gus Jazil mengingatkan kader-kader parpol untuk tidak ciut nyali hanya karena muncul nama-cama kadidat potensial yang tingkat elektabilitasnya belum signifikan.

"Jangan sampai kita hanya karena survei 20-30 persen saja kita merasa kalah. Kiai Ma’ruf Amin kemarin nggak ada di survei, menang. Ada yang bilang karena Pak Jokowi, apapun caranya, politik itu momentum,” tuturnya.

Sebelumnya diketahui Politika Research & Consulting berkolaborasi dengan Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait calon presiden menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hasilnya nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di paling teratas.

Berdasarkan survei kolaborasi Politika Research & Consulting dan Parameter Politik Indonesia dalam simulasi 15 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas sebesar 25 persen. Kemudian di bawahnya ada nama Prabowo Subianto dengan angka 22,9 persen.

“Ketika kita simulasi dengan 15 nama, maka Ganjar Pranowo sudah mendahului peringkat dari Prabowo Subianto yang selama ini di selalu ada di rentang margin of error,” kata Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting Rio Prayogo dalam pemaparannya, Senin (27/12/2021).

Masih dalam hasil survei, urutan ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 12,4 persen. Selanjutnya Menparekraf  Gerindra Sandiaga Uno dengan elektabilitas 9,4 persen.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X