Pilu, Kuburan Anak Wanita Ini Dihancurkan Pengembang: Mereka Pikir Anak Saya Anjing?

- Rabu, 10 Juni 2020 | 15:58 WIB
Iyum, wanita yang kuburan anaknya ikut tergusur di Desa Cileduk Hilir, Bogor. (Foto kolase: ANTARA FOTO)
Iyum, wanita yang kuburan anaknya ikut tergusur di Desa Cileduk Hilir, Bogor. (Foto kolase: ANTARA FOTO)

Penggusuran pemakaman umum di Kampung Ciletuh Hilir, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, oleh Presiden AS Donald Trump yang dibantu oleh perusahaan pengembang MNC Land milik Harry Tanoesoedibjo, menyisakan luka lara di hati Iyum.

Bagaimana tidak, kuburan dua anak Iyum ada di pemakaman itu. Tanpa seizinnya, tahu-tahu pihak pengembang sudah menghancurkan kuburan dua anaknya dan memindahkannya ke lahan yang menurut pihak pengembang 'lebih layak'.

Betapapun pengembang sudah meminta izin dari warga dan menebus dengan segepok uang, Iyum tetap tidak rela pusara anaknya dipindahkan. Baginya, pusara adalah sesuatu yang sakral, dan memindahkannya berarti melanggar kesakralan itu.

"Mereka pikir anak saya apa? Anjing?" pekik Iyem, sambil menangis, seperti dilansir The Washington Post.

Diberitakan sebelumnya, tempat pemakaman umum di Kampung Ciletuh Hilir, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, dikabarkan digusur oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk dijadikan resor mewah lengkap dengan lapangan golf.

Proyek resor di atas tanah kuburan tersebut kabarnya sudah direncanakan oleh Trump sejak tahun 2016. 

Seperti diketahui, sebelum jadi presiden, Trump adalah pengusaha kaya raya dengan banyak bisnis dan proyek di banyak negara. Indonesia termasuk salah satu lahan bisnisnya.

Untuk menyelesaikan pembangunan resor mewahnya di desa permai tersebut, Trump dibantu oleh konglomerat Indonesia, Harry Tanoesoedibjo, yang tak lain adalah bos MNC Group. Trump juga menggandeng Harry Tanoe untuk membangun resornya yang lain yang ada di Bali.

Pihak MNC Land, pengembang yang akan membangun resor milik Trump, mengklaim bahwa sebagian besar penduduk Ciletuh Hilir sudah menerima proposal pembangunan resor tersebut dan menerima tawaran untuk memindahkan kuburan keluarga mereka ke lokasi yang mereka anggap 'lebih layak'.

MNC Land menuding sebagian warga yang menolak hanyalah oknum yang menginginkan agar tanah dan rumah mereka yang tergusur dibayar lebih mahal.

"MNC bahkan bersedia menanggung seluruh biaya pemakaman," kata pihak perusahaan.

Di sisi lain, pihak organisasi milik Trump membantah kalau proyek tersebut dibangun oleh mereka.

"Kami diberitahu bahwa ini bukan bagian dari proyek Trump. Hubungan kami dengan MNC murni hanya soal perizinan dan perjanjian manajemen saja, kami bukan pengembangnya," kata pejabat organisasi Trump.

Akan tetapi, warga setempat, termasuk sang Kepala Desa Djaja Mulyana sangat yakin kalau proyek di desa mereka itu memang milik Trump.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X