Rupiah ditutup melemah tipis di level Rp 14.572, Selasa sore, (1/9/2020). Secara internal, aktivitas manufaktur Indonesia cenderung meningkat dan sudah masuk zona ekspansi.
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan berkaca dari laporan IHS Markit, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia periode Agustus 2020 berada di angka 50,8. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 46,9.
"PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 50, berarti pelaku usaha siap melakukan ekspansi," kata Ibrahim Assuaibi melalui keterangan resminya, Selasa (1/9/2020).
Angka PMI manufaktur Indonesia yang kini berada di titik tertinggi sejak Februari 2020 cukup memberi optimisme, karena perlahan tetapi pasti ekonomi akan mulai pulih dan kembali ke level pra-pandemi virus.
"Kalau melihat data manufaktur yang positif, ada kemungkinan kontraksi PDB di Kuartal Ketiga akan lebih kecil dibandingkan dengan PDB Kuartal Kedua, sehingga walaupun terjadi resesi namun hanya bersifat sementara," terangnya.
Dalam prediksinya, dengan memperhatikan faktor yang ada perdagangan rupiah besok, Rabu (2/9/2020), rupiah akan ditransaksikan fluktuatif dan ditutup melemah tipis di level antara Rp 14.550 hingga Rp 14.620.
