Ringkus Tersangka 'Pemain' BBM, Kapolri: Spekulan Nakal Pakai Solar Subsidi untuk Industri

- Jumat, 8 April 2022 | 19:15 WIB
Polisi menunjukkan beberapa jeriken berisi solar subsidi yang ditumpuk di dalam mobil yang sudah dimodifikasi saat ungkap kasus penyalahgunaan BBM solar bersubsidi di Mapolres Muarojambi, Jambi, Rabu (6/4/2022). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Polisi menunjukkan beberapa jeriken berisi solar subsidi yang ditumpuk di dalam mobil yang sudah dimodifikasi saat ungkap kasus penyalahgunaan BBM solar bersubsidi di Mapolres Muarojambi, Jambi, Rabu (6/4/2022). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya berhasil menindak para pelaku yang bermain-main mencari keuntungan dari BBM. Sejauh ini sudah ada 19 orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh pihaknya.

"Kita sudah menangkap kurang lebih 19 tersangka di enam wilayah," kata Jenderal Sigit kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Ke-19 orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka karena bermain-main mengambil keuntungan dari distribusi BBM saat ini. Kapolri menegaskan jika pihaknya akan terus melakukan penindakan jika ditemukan adanya pelaku-pelaku lain.

"Ini akan terus kita lakukan sehingga distribusi dan peruntukan BBM subsidi betul-betul diberikan ke masyarakat," beber Jenderal Sigit.

Solar Subsidi untuk Kebutuhan Industri

Dia juga mengungkap jika ada spekulan-spekulan nakal yang mengambil solar subsidi untuk kebutuhan industri.

"Kita melihat ada satu hal yang kita dalami bahwa di satu sisi kebutuhan terhadap solar industri itu mengalami penurunan. Di sisi lain terjadi peningkatan terhadap kebutuhan solar subsidi," kata Jenderal Sigit kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Beredar Ajakan Demo 11 April, Polda Metro Belum Keluarkan Izin Aksi

Sigit menyebut kenaikan harga solar berdampak pada seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia. Namun, di Indonesia ada solar bersubsidi dan non subsidi.

Solar subsidi diketahui diperuntukan untuk masyarakat sipil sedangkan solar non subsidi untuk kebutuhan industri. Pada pelaksanaanya di lapangan, Kapolri mengungkap jika ada praktik curang yakni solar subsidi untuk industri.

"Di lapangan kita temukan disalah gunakan oleh kelompok masyarakt tertentu yang kemudian memanfaatkan disparitas harga ini untuk kemudian mengambil kebutuhan minyak atau solar untuk industri mengambilnya dari SPBU subsidi," beber Kapolri.

Eks Kabareskrim Polri ini menyebut hal ini menjadi beban dari pemerintah. Pasalnya subsidi BBM tidak tepat sasaran.

"Tentunya ini menambah beban pemerintah dan tentunya ini juga akan menimbulkan permasalahan karena di satu sisi subsidi yang seharusnya diberikan kepada masyarakat yang memang perlu subsidi seperti tadi sudah disampaikan seperti trasnportasi umum kemudian UMKM kemudian masyarakat-masyarakat yang perlu disubsidi pedagang kaki lima dan sebagainya," kata Sigit.

"Kemudian ini digunakan untuk kebutuhan industri sehingga yang terjadi adalah kebutuhan industri justru menurun di tengah produktivitas yang meningkat untik sektor perindustrian," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X