Jokowi Minta Penerapan PSBB di Sejumlah Daerah Harus Miliki Target Terukur

- Senin, 4 Mei 2020 | 10:56 WIB
Petugas menghimbau pengguna kendaraan bermotor saat melakukan Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Senin (13/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Petugas menghimbau pengguna kendaraan bermotor saat melakukan Pengawasan Pelaksanaan PSBB di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Senin (13/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau kepada empat provinsi, dan 22 kabupaten/kota untuk mengevaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), terutama bagi yang akan melanjutkan ke tahap kedua.

Hal tersebut disampaikan dalan video conference terkait rapat terbatas (ratas) laporan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat.

"Evaluasi ini penting sehingga kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan di kota/kabupaten maupun provinsi yang melakukan PSBB," ucap Jokowi, Senin (4/5/2020).

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dalam penerapan kebijakan PSBB di sejumlah daerah tersebut harus memiliki target-target yang terukur.

"Misalnya berapa jumlah pengujian sample yang telah dilakukan, test PCR yang telah dilakukan, apakah pelacakan yang agresif telah dikerjakan? Berapa yang telah ditracing setiap hari? Betul-betul ini harus dikerjakan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga mempertanyakan apakah isolasi sudah dilakukan secara ketat. Pasalnya, ia melihat terdapat pasien positif virus corona atau Covid-19, dan juga pasien dalam pemantauan (PDP) yang berkegiatan di luar ruang isolasi.

"Karena saya melihat ada yang positif masih bisa lari dari rumah sakit, yang PDP masih beraktivitas ke sana ke mari. Kemudian warga yang berisiko, yang manula, yang memiliki riwayat penyakit, ini sudah diproteksi? Evaluasi-evaluasi yang terukur ini perlu dilakukan," tutup Jokowi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X