Ribuan Kepala Keluarga di Cianjur Terpaksa Gunakan Air Keruh

- Selasa, 16 Juli 2019 | 17:20 WIB
Antara/Ahmad Fikri
Antara/Ahmad Fikri

Ribuan kepala keluarga di Kecamatan Cikadu, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menggunakan air keruh dari kolam dan sungai untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk memasak. Hal tersebut karena sulitnya mendapatkan air bersih karena musim kemarau yang melanda.

Warga Cikadu diketahui sudah mengalami kekeringan sejak dua bulan yang lalu dan belum ada alternatif sumber air bersih.

"Warga di Desa Cikadu terutama di Dusun Karyamukti dan Dusun Cilaku, sudah mengalami kekeringan sejak pertengahan puasa karena hujan tidak lagi turun sejak dua bulan terakhir," ujar Abdul Gofur (32) warga Karyamukti (16/7).

Sumur dan sumber air lain yang ada di kedua wilayah tersebut mengering. Sehingga membuat warga harus mencari sumber air lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, warga mengambil air ke sungai yang masih mengalir di wilayah itu, akan tetapi, sebagian besar mengambil dari kolam penampungan yang sumbernya dari sungai kecil.

"Meski debit airnya tidak besar, namun kolam tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan air warga. Puluhan kepala keluarga dari kampung saya yang lokasinya paling jauh mengandalkan air dari kolam milik seorang warga di Dusun Cilaku," ujar Abdul.

Untuk mendapatkan air tersebut, warga akan memakan waktu 20 menit dengan sepeda motor. Sementara itu, kalau berjalan kaki, akan memakan waktu satu jam, sehingga banyak warga yang menggunakan jasa ojek untuk mendapatkan air.

"Biasanya untuk sekali mengambil air sebanyak dua jerigen, warga harus membayar ongkos sebesar Rp 10 ribu. Di kolam penampungan, warga tidak dapat langsung membawa air, tapi harus mengantre hingga berjam-jam," tuturnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X