Menkominfo: Sampai Hari Ini Ada 474 Isu Hoaks Corona Beredar di Masyarakat

- Rabu, 8 April 2020 | 15:00 WIB
Menkominfo Johnny G Plate diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Menkominfo Johnny G Plate diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (ANTARA/Sigid Kurniawan)

Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate menyatakan, sampai hari ini telah menemukan 474 isu hoaks yang beredar di masyarakat terkait isu penyebaran virus corona (Covid-19).

"Untuk itu, kami menemukan melalui Cyberdrone Kominfo begitu banyaknya disinformasi dan hoaks yang telah beredar di masyarakat. Hingga pagi ini ada 474 isu hoaks secara kumulatif dan tersebar di lebih dari seribu sebaran di platform digital," ucap Johnny di Gedung BNPB Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Dia berharap, masyarakat menggunakan ruang digital secara sehat, cerdas dan bermanfaat. Atas sejumlah isu hoaks tersebut, Kominfo melakukan komunikasi dengan platform digital global di antaranya Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube.

"Dari 1.125 sebaran hoaks, kami telah menyampaikan keseluruhannya sebanyak 1.125 sebaran hoaks yang pertama kepada Facebook sebanyak 785, Instagram 10, Twitter 324 dan YouTube 6," ungkapnya.

Hal tersebut sudah ditindaklanjuti oleh platform-platform global adalah sebanyak 359 kasus hoaks. 303 oleh YouTube, 3 Instagram, dan 53 oleh Facebook, dan yang terakhir oleh youtube sampai saat ini kami masih mengusahakannya.

-
Ilustrasi hoaks. (Kominfo.go.id)

"Masih terdapat 766 isu hoaks yang beredar di dalam platform platform digital. Kami sudah berkomunikasi secara rutin termasuk dengan kantor-kantor pusat perusahaan-perusahaan Global ini di Amerika Serikat, dan perwakilannya di Jakarta, untuk meminta agar segera melakukan proses take down atau blokir terhadap hoaks dan disinformasi yang ada di platform mereka masing-masing," ujarnya.

Johnny menyatakan, masalah Covid-19 adalah masalah global, bukan saja masalah Indonesia. Karenanya menangani dan memutus mata rantai baik secara global maupun secara domestik dalam negeri menjadi tugas kita semua, termasuk tugas platform-platform digital Global.

"Karenanya kami minta agar segera melakukan proses take down," tegasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X