Mullah Dadullah: Sosok Paling Kejam di Taliban, Bantai Tawanan hingga Bayi di Afghanistan

- Kamis, 19 Agustus 2021 | 07:02 WIB
Mullah Dadullah disebut pernah bantai satu desa dan memenggal kepala banyak orang (Express)
Mullah Dadullah disebut pernah bantai satu desa dan memenggal kepala banyak orang (Express)

Pria satu ini menjadi sosok yang paling ditakuti bahkan oleh anggota Taliban itu sendiri. Pemerintahan Taliban yang dianggap barbar sejak 1990 itu kini kembali berkuasa di Afghanistan.

Pada November 2020, kantor berita Reuters, menceritakan kisah seorang wanita yang ditembak dan matanya dicungkil oleh Taliban untuk mendapatkan pekerjaan.

Wanita itu diketahui bekerja sebagai polisi wanita di provinsi Ghazni Afghanistan dan diserang pada bulan Oktober 2020.

Baca Juga: Setelah Menguasai Afghanistan, Kemungkinan Taliban Mengumumkan Pemerintahan Baru Besok

Polisi wanita malang tersebut diidentifikasi sebagai Khatera yang berusia 33 tahun. Ia diketahui diserang oleh tiga orang pria dari atas sepeda motor yang terus menembakinya dan menodongkan pisau ke matanya. 

Sejak itu, Taliban tidak hanya merebut sebagian Ghazni tetapi seluruh Afghanistan. Setelah Amerika Serikat memutuskan untuk menarik pasukan dari Afghanistan, Taliban kini mengklaim diri telah berubah.

Di antara para petinggi Taliban, ada satu sosok yang sangat kejam dan bahkan sangat ditakuti oleh anggota kelompok ekstrimis tersebut. Ia adala Mullah Dadullah yang selama tahun 1990-an dianggap sebagai tulang punggung Taliban.

Dia merupakan rival pemimpin Taliban Mullah Omar. Baik Mullah Omar dan Mullah Dadullah pernah berperang sebagai mujahidin melawan pasukan Soviet pada 1980-an. 

Sementara Mullah Omar kehilangan satu mata, Mullah Dadullah kehilangan satu kaki dalam “jihad” melawan Soviet.

Mullah Dadullah dilaporkan telah membakar seluruh desa dan memerintahkan pembantaian umum di daerah-daerah yang kata-katanya ditentang oleh Taliban. Dialah, yang dianggap telah mulai memenggal kepala musuh, orang kafir atau tawanan. 

Beberapa bahkan mengatakan dia bahkan tak punya belas kasihan pada bayi. Perbuatan sadisnya itu disebut membuatnya dipecat paada 1997 dari posisinya.

Pada tahun 2000, Mullah Dadullah memerintahkan pasukannya untuk membantai etnis Hazara di provinsi Bamiyan, Afghanistan. Hazara melawan Taliban yang didominasi Pashtun. Ratusan Hazara dibunuh atas perintah Mullah Dadullah tanpa membedakan apakah mereka yang dibantai adalah bagian dari pasukan perlawanan.

Pada tahun 2001, Mullah Dadullah mengawasi pengeboman dua patung Buddha di Bamiyan. Pada tahun yang sama, dia membual di radio melakukan pembantaian Muslim Syiah di Afghanistan. 

Mullah Dadullah melarikan diri ke tempat yang aman ketika pasukan AS mengusir Taliban dari kekuasaan di Afghanistan pada tahun 2001. Dia terbunuh enam tahun kemudian dalam serangan AS-Nato.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X