Pemprov DKI Tengah Kaji Nama Batavia untuk Kembali Dipakai di Kota Tua

- Senin, 24 Mei 2021 | 17:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kanan), Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo Novita Dewi (kiri) dan Direktur Utama PT Pengemba
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kanan), Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo Novita Dewi (kiri) dan Direktur Utama PT Pengemba

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini Pemprov DKI sedang mengkaji usulan pemakaian kembali nama Batavia untuk Kota Tua, yang tengah direvitalisasi.

Anies mengatakan, usulan itu muncul karena pemakaian nama kota tua telah banyak dipakai di negara lain. Untuk itu, Anies ingin kota tua Jakarta punya keunikan sendiri.

"Malah kemarin mau bicaranya Batavia, karena kota lama, kota baru, kota tua itu kalo dicari banyak sekali,  tapi kalau Batavia cuma satu, sehingga kalau seluruh dunia dengar Batavia ya di sini tempatnya ini. Saya minta untuk dikaji," kata Anies dalam acara Pencanangan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-494 Jakarta di Balai Kota Jakarta, Senin.

Anies menjelaskan, permintaan dikaji itu agar penamaan tempat ini bisa jadi satu nama yang unik di seluruh dunia sama halnya ketika orang lain mendengar dengar Jakarta maka hanya di Indonesia, tidak ada di tempat lain. 

Kota Tua, kata Anies, harus menjadi titik yang unik karena titik ini yang memiliki sejarah, malahan ada juga harapan agar nama-nama tempat di Jakarta dikembalikan lagi seperti dahulu.

"Sehingga orang tahu nama aslinya di tempat itu. Jadi nanti kita kaji. Mudah-mudahan ketika kajian keluar nanti kita punya 'branding' unik di seluruh dunia," ucap Anies menambahkan.

 Dalam revitalisasi Kota Tua sendiri, Anies menyebut saat ini ada kolaborasi antara BUMN, Pemprov DKI dan swasta yang selama ini terdapat kesulitan karena jalan sendiri-sendiri.

"Sekarang direncanakan jadi satu kawasan kolaborasi dengan membuat patungan. Ini nantinya memungkinkan seluruh sumber daya bekerja dengan arah yang sama, rencana induknya sama, eksekusinya sama dan akhirnya pegiat budaya bisa berkegiatan di situ juga. Kita ingin ruang ketiga ini, jadi ruang penuh cerita sejarah dan juga tempat munculnya kreativitas kontemprer," ucap dia.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X