Geger Napi Lapas Tanjung Gusta Diduga Dipukuli dan Diperas, Kalapas: Masih Kami Periksa

- Sabtu, 18 September 2021 | 19:25 WIB
Seorang napi diduga menjad korban penganiayaan di Lapas Kelas 1A Tanjung Gusta, Medan (Istimewa)
Seorang napi diduga menjad korban penganiayaan di Lapas Kelas 1A Tanjung Gusta, Medan (Istimewa)

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas 1A Tanjung Gusta Medan, Erwedi Supriyatno menanggapi video terkait pengakuan narapidana di lapas yang ia pimpin, yang mengaku dipukuli hingga punggungnya penuh luka memar dan diperas hingga Rp40 juta yang viral di media sosial.

Erwedi membenarkan bahwa lokasi video tersebut memang di Lapas Tanjung Gusta. Namun, terkait benar tidaknya penganiayaan dan pemerasan, ia bilang pihaknya masih sedang melakukan pemeriksaan.

"Untuk sementara video itu memang benar dibuat di Lapas Medan (Tanjung Gusta). Sampai saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan, oleh tim Lapas dan juga oleh tim dari kantor wilayah kementerian hukum dan HAM untuk pendalaman lebih lanjut," ujarnya saat dihubungi Indozone melalui telepon seluler pada Sabtu malam (18/9/2021).

Erwedi menegaskan, jika memang benar ada penganiayaan dan pemerasan, pihaknya akan mengambil memberikan sanksi terhadap petugas yang terlibat.

"Jika memang yang di video itu benar (penganiayaan dan pemerasan) dilakukan oleh petugas, itu akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim khusus dari Kanwil. Akan ada tindakan lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku. Tindakannya seperti apa lihat nanti seperti apa hasil pemeriksaannya. Tentunya kan ada ketentuan-ketentuan yang mengatur itu," terang Erwedi.

Sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi penganiayaan maupun pemerasan, Erwedi mengatakan bahwa ia akan memperketat pengawasan terhadap para petugas lapas.

"Akan lebih melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi baik terhadap warga binaan maupun terhadap petugas. Kami kan membuka layanan pengaduan terkait apapun juga. Jadi kami membuka layanan khusus pengaduan. Bisa lewat keluarganya, melalui video call," katanya.

Sebelumnya, dalam video yang viral, tampak seorang napi yang tak mengenakan baju menunjukkan tubuhnya yang penuh luka memar, terutama pada bagian punggung.

Seseorang yang merekam napi tersebut, diduga rekannya, menyebutkan bahwa napi dianiaya oleh pegawai Lapas Kelas 1 Medan.

"Inilah tindakan pegawai Lapas Kelas 1 Medan. Kami bukan binatang, kami manusia, Pak," kata napi yang merekam.

Tak cuma dipukuli, napi tersebut juga mengatakan bahwa petugas memeras mereka hingga Rp30 sampai Rp40 juta, dan jika tidak menuruti, mereka akan dipukuli seperti dalam video.

"Diminta uang, 30 juta, 40 juta, baru bisa keluar, kalau enggak kami dipukuli seperti ini kalau gak ngasih uang," katanya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by cetul222 (@cetul222)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X