Kemristek Akan Kembangkan Vaksin Virus Corona dalam 12 Bulan

- Kamis, 26 Maret 2020 | 16:07 WIB
Menteri Riset dan Teknologi yang juga Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (ANTARA/Risky Andrianto)
Menteri Riset dan Teknologi yang juga Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (ANTARA/Risky Andrianto)

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek) akan mengembangkan vaksin virus corona dalam waktu kurang lebih 12 bulan. Pengembangan itu akan dilakukan melalui Konsorsium Covid-19 yang akan fokus pada penanganan virus corona.

"Tentunya dalam pengujian sampel, kita harapkan dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Kita coba untuk mengembangkan vaksin untuk Covid-19," kata Menristek Bambang Brodjonegoro pada konferensi video di Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Pengembangan vaksin selama 12 bulan dinilai Bambang cukup cepat. Namun begitu, ia akan mengupayakan lagi agar lebih cepat.

"Secepat dan seakurat mungkin kita bisa menciptakan vaksin untuk penanganan Covid-19," ujar Menristek Bambang.

Tidak menutup kemungkinan jika Kemristek akan bekerja sama dengan pihak luar negeri. Hal itu dilakukan demi mempercepat produksi vaksin yang sangat dibutuhkan masyarakat.

"Jadi kemampuan kita secara mandiri membuat vaksin itu sangat diperlukan dan tentunya komunitas Ristek/BRIN sudah siap untuk mengembangkan vaksin tersebut dengan didukung fasilitas yang sangat memadai seperi laboratorium bio safety level 3 di Eikjman dan LIPI," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan pengembangan vaksin dengan para peneliti dan PT Bio Farma.

"Kami merencanakan akan membuat satu vaksin mengingat waktunya yang cukup pendek dan dikaitkan dengan 'feasibility;-nya (kelayakannya), dan diharapkan bisa membangkitkan respons imun yang sangat baik," kata Amin.

Vaksin itu diharapkan bisa membangkitkan atau menstimulasi pembentukan anti bodi sehingga bisa melawan serangan virus corona penyebab Covid-19 dengan demikian virus itu tidak mampu menginfeksi tubuh.

"Tentunya anti bodi harus bisa mempunyai sifat protektif, artinya melindungi dari infeksi virus mudah-mudahan tidak terjadi infeksi kalau terjadi infeksi juga tidak berat," ujarnya.

Vaksin tersebut dikembangkan juga harus memiliki sifat proteksi silang antara antigen vaksin terhadap virus corona yang sedang beredar. Sehingga diharapkan bisa melindungi masyarakat Indonesia dari infeksi virus corona yang berikutnya.

"Mungkin ketika vaksin ini tersedia insya Allah pandemi (virus corona) yang saat ini berlangsung sudah turun, tapi kemampuan ini harus tetap dijaga dan dipelihara sehingga nanti kalau ada ancaman berikutnya kita tinggal hanya pencet tombol saja langsung bisa memproduksi vaksin dalam jumlah cukup besar," tuturnya.

Diketahui hingga saat ini sudah ada tiga jenis virus corona yang menyerang yakni Middle East respiratory syndrome-related coronavirus (MERS-CoV), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV), dan Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). (edi)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X