Menteri Nadiem Berharap NU, Muhammadiyah dan PGRI Bisa Bergabung Lagi dengan POP

- Rabu, 29 Juli 2020 | 12:33 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. (ANTARA/HO-Humas Kemendikbud)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. (ANTARA/HO-Humas Kemendikbud)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim berharap tiga organisasi besar yaitu, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan PGRI dapat kembali bergabung dengan Program Organisasi Penggerak (POP).

Tiga organisasi itu mempertanyakan seleksi POP dan memilih untuk keluar dari program Kemendikbud. Dia mengatakan, setelah adanya polemik POP, berbagai penyempurnaan pun dilakukan. Nadiem berharap ketiga organisasi tersebut bisa kembali bergabung dengan Kemendikbud.

-
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim. (ANTARA/Aditya Rohman)

"Harapan besar saya yang luar biasa bahwa dengan perubahan ini dan penyempurnaan-penyempurnaan apa pun di masa depan bahwa NU, Muhammadiyah, dan PGRI bisa kembali membimbing kami kembali melibatkan diri dalam proses ini dan terus sempurnakan proses ini," ungkap Nadiem dalam diskusi dengan tema Menjaga Integritas Dalam Implementasi Kebijakan PPDB, yang diunggah di kanal YouTube KPK pada Rabu (29/7/2020).

"Jadi bimbingan mereka, partisipasi mereka, sebagai kemitraan di kemendikbud sangat kami harapkan," tambahnya.

Terkait denga polemik ini, Dia mengatakan sejumlah evaluasi sedang dilakukan. Bahkan, pihaknya akan melakukan triple check terhadap organisasi-organisasi itu.

Dia menambahkan, Kemendikbud akan mengundang pihak internal untuk memberikan penilaian sistem seleksi yang ditetapkan. Selain itu, akan dilakukan evaluasi juga terkait dengan efektivitas pelaksanaan program di tengah pandemi.

Untuk pelaksanaan program ini, Kemendikbud mengalokasikan anggaran sebesar Rp567 miliar per tahun untuk membiayai pelatihan atau kegiatan yang digelar 156 organisasi terpilih.

Organisasi yang terpilih dibagi jadi kategori III yakni Gajah, Macan dan Kijang. Organisasi Gajah akan dialokasikan dana sebesar maksimal Rp 20 miliar per tahun. Sedangkan Macan Rp5 miliar per tahun dan yang terakhir, Kijang sebesar Rp1 miliar.

Sebelum mundur, ketiga organisasi itu masuk dalam kategori Gajah dengan mendapatkan dana hibah Rp20 miliar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X