Cerita unjuk rasa penolakan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja tidak melulu menyajikan aksi refresif pihak kepolisian atau pengerusakan fasilitas umum yang dilakukan pendemo, namun ada kisah mulia yang ditunjukkan seorang personil polisi kepada demonstran.
Adapun pendemo menganggap sosok polwan AKBP Juliani Prihatini sebagai seorang ibu berhati mulia.
Pasalnya saat seorang mahasiswa diamankan oleh personil anti huru hara ketika berlangsung demo para pengunjuk rasa, Juliani tiba-tiba datang untuk menyelamatkan mahasiswa tersebut.
Kisah ini diungkap seorang netizen Ali Akbar yang memperlihatkan foto dan pembicaraan yang berlangsung saat pengunjuk rasa dilerai oleh Juliani yang saat ini diberi amanah sebagai Kapolres Padangsidempuan.
"'Shabara, jangan tangkap itu sudah lepaskan aja' sembari sang ibu memeluknya dan berkata 'Saya ini kakakmu, sudah langsung pulang ya'" tulis Ali Akbar dalam postingannya.
Kapolres Padangsidempuan AKBP Juliani yang dihubungi INDOZONE pun membenarkan pengamanan yang dilakukan saat berlangsung aksi demo, Jumat (9/10/2020).
"Oh iya, kemarin. Itu bukan ditangkap, mahasiswa itu diamankan oleh satu anggota Shabara. Ketika itu saya mengejar pada anggota yang bersangkutan pun mengaku tidak berbuat apa-apa. Ada pernyataan seperti itu. Ya udah saya bilang 'sudah-sudah saya bilang gak apa-apa'," sebut Juliani.
Juliani pun dari awal saat berlangsung aksi unjuk rasa kepada mahasiswa yang berdemo, "Kita ini bukan musuh saya ini kakak kamu, kalian itu adik-adik saya. Kalian itu generasi seterusnya setelah kami," katanya.
Sejauh ini kata Juliani, situasi keamanan dan ketertiban di Kota Padangsidempuan sudah berlangsung normal dan kondusif.
Tindakan Kapolres Juliani pun mendapat tanggapan positif dari pengguna media sosial. Menurut mereka sudah selayaknya polisi mengayomi para warganya dan menjaga situasi Kamtibmas.
"Mantap. Salut buat Ibu Kapolres Padangsidimpuan yang tetap tenang menghadapi Unjuk rasa dan tetap awasi anggotanya," kata seorang warganet.
