3 Tahanan dan 1 Narapidana yang Kabur dari Rutan Banda Aceh Masih Terus Diburu

- Jumat, 5 Februari 2021 | 04:53 WIB
Ilustrasi tahanan (Foto: Unsplash/Pawe Czerwi ski)
Ilustrasi tahanan (Foto: Unsplash/Pawe Czerwi ski)

Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Banda Aceh Irhamuddin menyebutkan tiga tahanan dan seorang narapidana yang kabur beberapa bulan lalu hingga saat ini masih diburu.

"Mereka sudah dimasukkan dalam daftar pencarian orang atau DPO. Hingga kini mereka masih dalam pencarian," kata Irhamuddin di Aceh Besar, seperti dilansir Antara, Kamis (4/2).

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Polda Aceh dan jajaran guna menangkap tiga tahanan dan seorang narapidana yang melarikan diri pada Oktober 2020.

"Pencairan terus dilakukan dengan bantuan kepolisian. Kami juga mengajak masyarakat yang mengetahui keberadaan mereka yang kabur dari Rutan Banda Aceh ini bisa melaporkan ke kepolisian terdekat," kata Irhamuddin.

Sebanyak tiga tahanan dan seorang narapidana Rutan Kelas IIB Banda Aceh yang berada di kawasan Kahju, Aceh Besar, kabur setelah menjebol jeruji besi di atas pintu sel atau kamar penahanan.

"Mereka kabur Rabu (14/10/2020) sekira pukul 05.00 WIB. Mereka diketahui melarikan diri setelah ada teriakan dari kamar sel mereka. Mereka menjebol jeruji besi, lari menaiki atap dan memanjat tembok rutan menggunakan kain," katanya.

BACA JUGA: Fakta Tahanan Kabur Usai Kasih Pijatan 'Enak' ke Polisi Sampai Tertidur, Ini Penyebabnya

Penghuni Rutan Kelas IIB Banda Aceh yang melarikan diri tersebut yakni Zuhri bin M Yasin. Yang bersangkutan merupakan tahanan dalam kasus narkoba yang saat ini masih dalam proses persidangan.

"Zuhri bin M Yasin juga merupakan narapidana narkoba yang melarikan dari Lembaga Pemasyarakatan Banda Aceh di Lambaro, Aceh Besar, beberapa waktu lalu," katanya.

Selain itu, Azmi Hanafiah dengan status narapidana 14 tahun. Azmi Hanfiah merupakan narapidana narkoba yang putusan hukumnya baru memiliki kekuatan hukum tetap atau inkrah.

"Narapidana Azmi Hanafiah ini rencana akan dipindahkan ke Nusakambangan, Jawa Tengah. Namun, karena pandemi COVID-19, pemindahan yang bersangkutan ditunda," katanya.

Selain itu, Muliadi bin Suid Ali, merupakan tahanan majelis hakim dalam perkara narkoba serta Sulaiman bin Abdul Hamid merupakan tahanan penyidik kepolisian yang juga dalam kasus narkoba.

Irhamuddin menyebutkan tiga tahanan dan satu narapidana yang melarikan diri tersebut merupakan penghuni kamar isolasi atau karantina. Mereka dikarantina karena upaya melarikan diri beberapa waktu bersama tujuh orang lainnya. Namun, upaya mereka gagal.

"Waktu itu, ada 11 orang, namun mereka gagal kabur. Mereka kemudian dimasukkan ke kamar isolasi. Setelah pembinaan, seorang di antara sadar dan dikembalikan ke sel umum. Jadi, tinggal 10 orang. Dari 10 orang tersebut, empat di antaranya melarikan diri," katanya.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X