Pemulihan Pascabencana NTT, Mensos Risma Ajak Seluruh Pihak Terkait untuk Kerja Cepat

- Sabtu, 10 April 2021 | 10:44 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) didampingi Bupati Flores Timur Anthon Hadjon berjalan melewati jembatan darurat saat meninjau lokasi banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, NTT, Selasa (6/4/2021). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) didampingi Bupati Flores Timur Anthon Hadjon berjalan melewati jembatan darurat saat meninjau lokasi banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, NTT, Selasa (6/4/2021). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana untuk bekerja cepat dalam pemulihan pascabencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada kunjungan ke lokasi bencana, Mensos Risma memastikan bahwa pihak terkait di lapangan bekerja cepat untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan makan/minum bagi korban bencana, serta berkoordinasi dengan pemda setempat.

Mensos Risma dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Jumat (9/4) malam, memastikan bahwa penanganan setelah masa tanggap daurat bencana dan tidak sekadar memberikan bantuan sosial, tetapi ada layanan dukungan psikososial (LDP) dan trauma healing bagi korban bencana.

Dalam penanganan tersebut, Kemensos menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, serta pilar dan potensi kesejahteraan sosial.

Selain itu, dalam pelaksanaannya, Mensos Risma memperhatikan situasi dan kearifan lokal warga setempat menjadikan berbagai paket bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dari para korban bencana alam, mulai dari permakanan hingga logistik.

Risma mengakui untuk terjun ke lokasi bencana, membutuhkan stamina dan fisik yang prima sehingga komando di lapangan tidak main-main sebab rakyat menjadi taruhan untuk memberikan perlindungan, rasa aman, serta kepastian.

-
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Terlebih saat penanganan di NTT beberapa waktu lalu, Mensos Risma bukan bermaksud ‘marah-marah’, melainkan untuk memotivasi agar Taruna Siaga Bencana (Tagana) gerak cepat mendirikan dapur umum (DU) supaya segera memenuhi konsumsi korban bencana yang secara psikologis sedang tidak stabil dan rapuh jiwanya.

Apalagi yang menjadi korban adalah para lanjut usia (lansia), balita, anak-anak, perempuan, ibu hamil, serta penyandang disabiltas yang membutuhkan bantuan dengan cepat.

Terhitung hingga Kamis (8/4), Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik Tahap I senilai Rp672.056.695,00, kemudian bantuan logistik Tahap II diberikan senilai Rp672 juta, dan Tahap III senilai Rp820 juta.

Adapun Kemensos juga memberikan santunan ahli waris untuk 138 jiwa yang masih dalam pendataan senilai Rp2,070 miliar. Dengan demikian, total bantuan mencapai Rp4.234.056.695,00.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X