Polda Papua: Penembakan Pesawat di Intan Jaya untuk Gagalkan Evakuasi Jenazah TNI

- Sabtu, 19 September 2020 | 10:27 WIB
Pesawat Dabi Air PK DPG yang ditembak KKB di Intan Jaya, Papua. (Humas Polda Papua)
Pesawat Dabi Air PK DPG yang ditembak KKB di Intan Jaya, Papua. (Humas Polda Papua)

Serka Sahlan (45), anggota TNI yang gugur usai ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat dievakuasi menggunakan pesawat mengalami gangguan oleh KKB dengan cara ditembak. Polda Papua menduga aksi KKB menembak pesawat untuk mengganggu proses evakuasi jenazah anggota TNI yang gugur tersebut.

"Tembakan yang diduga dilakukan oleh KKB terhadap Pesawat Dabi Air PK DPG merupakan upaya dalam menghambat proses evakuasi almarhum Serka Suhlan," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal kepada Indozone, Sabtu (19/9/2020).

Kamal mengatakan jenazah anggota TNI itu rencananya akan dibawa dari Kabupaten Intan Jaya menuju Kabupaten Nabire. Padahal dia menyebut pesawat yang mengevakuasi jenazah adalah pesawat Rimbun Air PK OTJ bukan pesawat Dabi Air PK DPG

"Sebelum pesawat Rimbun Air PK OTJ tiba di Bandara Bilorai untuk mengevakuasi Serka Sahlan, pada pukul 08.38 WIT terdengar bunyi tembakan sebanyak dua kali terhadap pesawat Dabi Air PK DPG dari ketinggian diperkirakan dari ujung Bandara Bilorai dengan jarak kurang lebih 300 Meter dari Runway namun, tidak mengenai badan pesawat," ungkap Kamal.

Hingga saat ini tim gabungan TNI-Polri masih berjaga di seluruh wilayah Kabupaten Intan Jaya. TNI-Polri juga masih memburu KKB yang meresahkan masyarakat Papua.

Untuk diketahui, setelah menembak dua tukang ojek, KKB kembali melakukan teror yang berlangsung pada Kamis (17/9/2020) siang. Seorang tukang ojek bernama Badawi (49) dibacok menggunakan parang oleh KKB hingga mengakibatkan lengan korban putus dan korban meninggal dunia.

Masih di hari yang sama, KKB kembali berulah dengan menghadang Babinsa yang sedang membawa logistik. KKB pun melakukan aksi penembakan terhadap seorang Babinsa bernama Serka Sahlan hingga korban meninggal dunia.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X