Pilkada Serentak 2020, Bawaslu: Ancaman Cyber Meningkat

- Minggu, 19 Juli 2020 | 12:48 WIB
Ilustrasi Hacker. (INDOZONE).
Ilustrasi Hacker. (INDOZONE).

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, M. Afifuddin, mengungkapkan bahwa kejahatan cyber saat ini terus terjadi dan meningkat ketika sebuah negara melaksanakan pemilihan umum. Hal ini kerap terjadi di sejumlah negara di dunia.

"Kalau kita lihat dari sini siapa konteks global ancaman cyber ini memang selalu senantiasa meningkat ya," kata Afifuddin dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Minggu (19/7/2020).

Afifuddin mengatakan, kejadian itu juga kerap terjadi di Indonesia, ketika menyelenggarakan pemilihan umum termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun-tahun sebelumnya. Kerena itu, ancaman inilah yang harus dicermati dan diantisipasi oleh penyelenggara pemilu, baik KPU maupun KPU.

"Saya kira terkait dengan situasi-situasi kemajuan teknologi informasi beberapa negara seperti Estonia, Georgia, Amerika Serikat juga di banyak negara juga begitu serangan ada," ujarnya.

"Kemudian di Indonesia itu juga terjadi beberapa kali apa serangan biak ke KPU maupun Bawaslu," tambahnya.

Meskipun demikian, Anggota Badan Pengawas Pemilu RI ini tidak menjelaskan secara rinci berapa banyak ancaman cyber yang pernah terjadi di Indonesia, terutama yang dialami KPU dan lembaganya. Serta spesifik data apa yang diretas oleh oknum tidak bertanggung.

Seperti sebelumnya diberitakan, belum lama ini website pengecekan dan pemutakhiran data milik KPU, lindungihakpilihmu.kpu.go.id diretas pada Selasa malam (14/7/2020). Kejadian ini terjadi tidak berselang lama setelah laman ini diluncurkan KPU.

Komisioner KPU, Viryan Aziz, mengatakan pihaknya akan memproses lebih lanjut tindak kejahatannya cyber ini dan tengah mempersiapkan laporan kepada pihak yang berwajib.

"Ini sedang disiapkan laporan ke Mabes Polri," kata Viryan dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Minggu (19/7/2020).

Viryan mengungkapkan bahwa tindak itu tidak bisa dipandang sepele dan harus diungkapkan siapa di balik kejahatan tersebut serta motifnya. Pasalnya, ini menyangkut layanan publik khususnya pada Pilkada serentak tahun ini.

"Kita tetap meminta agar dapat bisa dicari sebagai bentuk tidak toleransi kita terhadap upaya pihak-pihak (tertentu)," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X