Pengakuan ABK Indonesia di Kapal China, Disiksa hingga Diperbudak, 'Kami Bisa Mati, Pak'

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 01:29 WIB
Cuplikan video pengakuan sejumlah ABK yang bekerja pada kapal China
Cuplikan video pengakuan sejumlah ABK yang bekerja pada kapal China

Empat lelaki Warga Negara Indonesia yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) LIAO YUAN YU 103 asal China merekam pengakuan yang mengejutkan.

Mereka mengaku kerap disiksa dan diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan setelah 10 bulan bekerja, mereka mengaku belum mendapat gaji.

Video mereka kemudian viral di media sosial dan mendapat sorotan publik. Seperti yang diunggah akun Instagram @manaberita, Selasa (25/8/2020).

Berdasarkan informasi, empat ABK itu bernama Sukarto (Tegal), Irgi Putra J (Cianjur), Putra A Napitupulu (Medan) dan Galih Ginanjar (Tasikmalaya).

Mereka bekerja melalui agen perusahaan berinisial RCA dan kini beroperasi di kawasan Samudera Pasific.

"Tolong lah, Pka. Selamatkan kami, Pak. Kami tersiksa di sini," kata seorang di antara mereka.

"Tiap hari kami dipukul, tiap hari kami ditendang. Bahkan mau ditusuk pakai gancu," katanya.

"Mau dibalok, perut kami ditendang sampai terduduk," sambut lelaki di awal.

"Tolong lah, Pak. Kami kelaparan," sambung lelaki lain.

Pada video itu, keempat ABK mengaku sudah bekerja sejak 10 bulan. Selama ini, mereka tidak pernah mendapat gaji. Alih-alih gaji, keempatnya mengaku disiksa secara kejam. 

Mereka juga sering diperlakukan tidak manusiawi. Termasuk jam istrirahat. Mereka kerap bekerja hingga 17-20 jam tiap harinya.

Malangnya lagai, para ABK itu baru akan menyandar pada November 2021 mendatang.

"Kalau nunggu sampai nyandar, kami tidak tahan. Kami bisa mati di sini," kata seorang ABK berjanggut.

Hingga berita ini diturunkan, agen penyalur ABG itu belum dapat dimintai komentarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X