Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengumumkan temuan baja paduan khusus yang bisa dimanfaatkan menjadi rel kereta api.
Hal itu diumumkan LIPI melalui akun Twitter @lipiindonesia, Senin (15/2/2021).
"Kereta merupakan sarana transportasi andalan bagi masyarakat di Indonesia. Tingginya penggunaan kereta dapat menyebabkan jalur rel kereta sering mengalami kerusakan. Namun sayangnya salah satu komponen penting, yaitu rel masih diimpor," tulis akun tersebut.
Kereta merupakan sarana transportasi andalan bagi masyarakat di Indonesia. Tingginya penggunaan kereta dapat menyebabkan jalur rel kereta sering mengalami kerusakan. Namun sayangnya salah satu komponen penting, yaitu rel masih diimpor.#LIPI #SahabatLIPI pic.twitter.com/xFkxSvaltm
— LIPI (@lipiindonesia) February 15, 2021
Tim P2MM LIPI berhasil membuat prototip yang dapat diaplikasikan pada jalur kereta cepat.
"Pusat Penelitian Metalurgi dan Material (P2MM) LIPI mengembangkan baja paduan khusus untuk aplikasi jalur #kereta yaitu pada rel dan jarum wesel dengan struktur bainit. Tim P2MM berhasil membuat prototip yang dapat diaplikasikan pada jalur kereta cepat," tulis akun itu.
Pusat Penelitian Metalurgi dan Material (P2MM) LIPI mengembangkan baja paduan khusus untuk aplikasi jalur #kereta yaitu pada rel dan jarum wesel dengan struktur bainit. Tim P2MM berhasil membuat prototip yang dapat diaplikasikan pada jalur kereta cepat.#LIPI #SahabatLIPI pic.twitter.com/BV3qrpqVZH
— LIPI (@lipiindonesia) February 15, 2021
LIPI mengembangkan formula ini sejak 2017 lalu. Baja tersebut memiliki kekuatan sekitar 1100-1200 MPa.
"Dengan formulasi komposisi kimia paduan baja yang telah dikembangkan sejak tahun 2017, P2MM LIPI telah berhasil membuat beberapa prototip laboratorium salah satunya paduan baja terdeformasi dengan fasa bainit dan berkekuatan pada kisaran 1100-1200 MPa," tulis akun itu.
Dengan formulasi komposisi kimia paduan baja yang telah dikembangkan sejak tahun 2017, P2MM LIPI telah berhasil membuat beberapa prototip laboratorium salah satunya paduan baja terdeformasi dengan fasa bainit dan berkekuatan pada kisaran 1100-1200 MPa.#LIPI #SahabatLIPI pic.twitter.com/Q8WNu1urCv
— LIPI (@lipiindonesia) February 15, 2021
"Angka ini menyamai kekuatan paduan baja bainit pada jalur kereta cepat yang telah diujicobakan di jalur kereta Polandia dan Jerman," sambungnya.
Angka ini menyamai kekuatan paduan baja bainit pada jalur kereta cepat yang telah diujicobakan di jalur kereta Polandia dan Jerman.#LIPI #SahabatLIPI #InovasiIndonesia #MembangunBangsadenganIlmuPengetahuan
— LIPI (@lipiindonesia) February 15, 2021
LIPI berupaya menciptakan baja dengan kekuatan dan kekerasan melampaui kemampuan baja rel kereta api yang umum digunakan saat ini.
"Paduan baja berbasis bijih laterit lokal ini dikembangkan tdk hanya utk menyamai kemampuan jalur rel yg telah terpasang saat ini, tetapi memiliki nilai lebih dari sisi kekuatan & kekerasan. Dengan demikian proses keausan & kerusakan rel ataupun jarum wesel mjd berkurang," pungkasnya.